Bagaimana Nasib Stadion Gelora Joko Samudro?

Di tulisan pertama, saya menjelaskan perihal polemik yang muncul dalam pembangunan stadion Gelora Joko Samudro. Proyek fenomenal yang bermasalah ini akhirnya diresmikan bulan september lalu, tiga bulan menjelang Pilkada Gresik 2015.

Besar harapan dari seluruh masyarakat Kabupaten Gresik, bahwa pembangunan stadion Gelora Joko Samudro bisa dilanjutkan ke tahap kedua. Seperti janji dari Pak Sambari Halim Radianto, Bupati Gresik di saat peresmian stadion, bahwa kalau beliau dan Pak Qosim diizinkan untuk memimpin Gresik di tahun 2016-2021, proyek megah tersebut bisa dilanjutkan.

Saya juga sempat menuliskan mengenai nasib sepak bola Gresik pasca-Pilkada. Saya juga menyinggung perihal pembangunan stadion dan apa yang terjadi ketika petahana menang atau kalau kalah.

Pilkada 9 Desember 2015 lalu dilewati dengan mulus dan sesuai perkiraan. Petahana menang telak. Kedua lawannya tak mampu menandingi kekuatan incumbent yang meraih suara hampir 71%. Membuktikan bahwa petahana selama lima tahun ke belakang, mampu menjalankan fungsinya.

Ada banyak alasan kenapa incumbent menang. Kalau saya pribadi, memilih petahana, karena sepak bola di Gresik dikendalikan oleh petahana. Stadion adalah salah satu bukti kenapa saya memilih petahana. Saya tak bisa membayangkan petahana kalah dan proyek stadion yang sudah berjalan setengah, menjadi buyar. Pun dengan Gresik United. Duh.

Mari memfokuskan mengenai stadion. Pada sabtu yang lalu, saya membaca Jawa Pos, bagian Gresik. Ada berita mengenai pembangunan stadion Gelora Joko Samudro. Salah satu isinya berisikan kemewahan dari stadion Gelora Joko Samudro.

Stadion ini, nantinya akan memiliki lima lantai. Lantai 1 untuk alat penunjang olahraga. Lantai 2 akan berbentuk layaknya mall. Lantai tiga untuk perkantoran. Lantai 3 pula, ada ruangan VVIP yang ruangannya ber AC. Lantai 4 dan 5 merupakan tribun tertutup. Sampai di sini, ada yang menolak anggapan kalau stadion ini salah satu stadion terbaik di Indonesia?

BACA JUGA:  Menebak Nasib Sepak Bola Gresik Pasca-Pilkada 2015

Tapi, tunggu dulu. Itu baru tribun bagian barat yang tempatnya lebih enak disebut sebagai tempat rekreasi, daripada stadion. Tribun utara, timur, dan selatan masih belum selesai. Atau bisa dibilang belum berbentuk seperti tribun.

Memang, akan ada pembangunan stadion tahap kedua yang kalau sesuai rencana akan selesai pada 2017. Seharusnya, pembangunan dimulai tahun 2016. Tepat setelah incumbent kembali menempati kursi panas Bupati Gresik.

Tahun 2016, APBD Kabupaten Gresik sebesar tiga triliun rupiah. Tapi tak ada sepeserpun dari uang sebesar itu, dialokasikan untuk pembangunan stadion. Dalam APBD 2016, hanya ada dua miliar untuk perawatan stadion. Tak ada dana untuk pembangunan stadion tahap kedua.

Di pertengahan tentulah ada APBD Perubahan yang lazim dilakukan. Kalau memang terjadi, bisa saja ada alokasi dana khusus dari APBD-P untuk pembangunan stadion. Tapi, dana tiga triliun yang sudah dianggarkan untuk kepentingan-kepentingan strategis, apakah harus diubah demi pembangunan stadion?

Jangan salahkan kami, kalau ada gurat-gurat kekecewaan di muka kami. Bagaimana kami bisa menumbuhkan optimisme sepak bola Gresik akan bangkit, kalau dalam pembangunan stadion saja, stakeholder tak serius.

Tapi begini, saya secara pribadi mencoba untuk optimis, bahwa stadion itu akan selesai sempurna. Tak banyak memang alasannya. Yang pertama adalah kalau bukan kita yang optimis, lalu siapa lagi?

Yang paling utama adalah tepat di depan stadion, akan dibangun apartemen dan ruko. Sederhananya begini, dibangunnya stadion akan menggeliatkan roda perekonomian daerah sekitar. Dan ini ditambah dengan dibangunnya apartemen dan ruko. Belum lagi dengan perencanaan untuk membangun jalan dari stadion yang akan langsung menuju ke jalan tol. Mewah sekali, bukan.

Kalau itu terlaksana, saya akan sombong ke teman-teman suporter yang punya stadion bagus, tapi letaknya di pelosok desa. Catat, kalau itu terlaksana.

BACA JUGA:  Havertz, Thiago, dan Ekspektasi yang Mengikuti

Toh itu baru sebatas rencana. Apa pun itu, yang terpenting adalah kita wajib mengapresiasi keberanian Pemkab Gresik untuk menggusur salah satu makam pejuang yang berada tepat di sebelah stadion.

 

Komentar
Penulis adalah seorang mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya. Mencintai sepakbola seperti mencintaimu. Penikmat Sepak bola Indonesia dan Italia. Dikontrak seumur hidup oleh Gresik United dan AS Roma dengan kepimilikan bersama atau co-ownership. Yang mau diskusi tentang sepak bola ataupun curhat tentang cinta, bisa ditemui di akun twitter @alipjanic .