Sembilan Wonderkid Bundesliga Musim 2015/2016

Sejak tahun 2001, Jerman serius mengembangkan talenta-talenta muda di negerinya. Bukan hanya mengembangkan tetapi juga memberi kesempatan kepada mereka untuk mencicipi berbagai jenjang kompetisi yang ada, termasuk Bundesliga. Pada tahun 2011, 52.4% dari total pemain yang berlaga di Bundesliga merupakan jebolan youth academy.

Pada musim 2015/16 terdapat sejumlah pemain muda berusia di bawah 21 tahun yang mendapatkan kesempatan bermain cukup sering dan mampu memberi kontribusi di timnya masing-masing. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Jonathan Tah (19 tahun, Bayer Leverkusen)

tah-leverkusen

Jonathan memulai debut di Bundesliga pada musim 2013/2014 bersama Hamburger SV. Musim lalu ia dipinjamkan ke Fortuna Düsseldorf dan bermain di Bundesliga 2. Memasuki musim 2015/2016, Jonathan memilih untuk hengkang ke Bayer Leverkusen dengan kontrak jangka panjang selama lima tahun. Ia langsung mendapat kepercayaan pelatih Roger Schmidt untuk mengisi posisi bek tengah dan sejauh ini selalu tampil di seluruh pertandingan Leverkusen di Bundesliga. Tak hanya itu, Jonathan juga sudah diberi kesempatan bermain selama 450 menit di ajang UEFA Champions League.

Di level tim nasional, Jonathan saat ini membela tim U-21 dan pernah pula tampil untuk timnas U-19, U-17, U-16. Pada tahun 2015, ia mendapatkan medali emas Fritz Walter untuk kategori U-19. Fritz Walter award sendiri merupakan bentuk apresiasi federasi sepak bola Jerman untuk para pemain muda terbaik.

Anda bisa menyaksikan aksi Jonathan di lapangan melalui video ini.

2. Levin Öztunali (19 tahun, Werder Bremen)

oztunali-bremen

Meskipun usianya baru 19 tahun, tetapi Öztunali sudah mencicipi persaingan di Bundesliga sejak musim 2013/2014 bersama Bayer Leverkusen. Ketika itu, ia mendapatkan kesempatan turun sebagai pemain pengganti pada sembilan pertandingan. Pada musim 2014/2015, Werder Bremen merekrutnya dengan status pinjaman dan memberinya kesempatan bermain lebih banyak. Ia membalas kepercayaan klubnya dengan menyumbangkan satu gol dan tiga assist.

Memasuki musim 2015/2016, pemain yang merupakan cucu dari mantan pemain nasional Jerman, Uwe Seeler, sudah tampil lima kali di Bundesliga dan sekali di ajang DFB Pokal. Pada tahun 2014, pemain yang berposisi sebagai midfielder ini berhasil memenangkan silver medal untuk ajang Fritz Walter kategori U-18. Ia juga merupakan langganan pengisi skuat tim nasional junior Jerman.

Penampilan gelandang ini begitu mengesankan, seperti yang bisa dilihat di sini.

BACA JUGA:  Andakara Prastawa: Si Anak Ajaib dari Indonesia

3. Julian Brandt (19 tahun, Bayer Leverkusen)

brandt-leverkusen

Brandt merupakan pemain jebolan akademi Wolfsburg. Selama di Wolfsburg, gelandang sayap ini tampil impresif dengan mencetak 27 gol dalam 48 pertandingan. Atas kehebatannya di periode tersebut, DFB menyematkan silver medal Fritz Walter Award untuknya pada tahun 2013. Ia kini bermain untuk Bayer Leverkusen dan dikontrak hingga tahun 2019. Bersama tim nasional Jerman U-19, ia berhasil menjuarai European Championship 2013/2014.

4. Max Meyer (20 tahun, Schalke 04)

maxmeyer-schalke

Max Meyer mulai bergabung dengan Schalke 04 sejak usia 14 tahun. Di akademi Schalke, talentanya terus diasah. Akademi Schalke sendiri terkenal konsisten menghasilkan pemain-pemain bagus seperti Manuel Neuer, Mesut Özil, Benedikt Howedes dan Julian Draxler. Musim ini ia sudah bermain pada delapan pertandingan Bundesliga dan menghasilkan satu gol serta satu umpan berbuah gol.

Bersama tim nasional Jerman U-17, pada kejuaraan Eropa tahun 2012, Meyer berhasil menjadi top skor kompetisi tersebut sekaligus dipilih sebagai pemain terbaik. Tahun 2014, ia merupakan pemenang medali perak Fritz Walter Award untuk kelompok usia U-19.

5. Leroy Sane (19 tahun, Schalke 04)

leroysane

Leroy merupakan anak dari mantan pemain nasional Senegal, Souleymane Sane. Sama seperti Max Meyer, Sane juga cukup beruntung bisa mencicipi pendidikan sepak bola di salah satu akademi terbaik di Jerman milik Schalke. Musim ini, dari sembilan kali penampilannya, Sane telah menyumbangkan tiga gol serta dua assist. Ketiga golnya merupakan penentu kemenangan Schalke atas lawan-lawannya. Untuk level tim nasional, Sane kini membela tim nasional U-21 dan sudah membuat tiga gol dari tiga pertandingan.

Gelandang serang ini tentu diharapkan menjadi pemain masa depan Jerman. Melihat penampilannya, tampaknya itu bisa jadi harapan yang akan terwujud.

6. Julian Weigl (20 tahun, Borussia Dortmund)

julian-dortmund

Borussia Dortmund merekrut Julian Weigl pada awal musim ini dari klub 1860 Munich dengan harga €2.5 juta. Meskipun masih muda, Weigl terbukti mampu bersaing dengan beberapa nama senior seperti Sven Bender dan Gonzalo Castro. Pelatih Thomas Tuchel memberinya kesempatan bermain sebanyak sembilan kali musim ini. Ia juga sudah terlihat padu dengan pemain tengah lainnya seperti Gundogan. Penampilannya yang apik membuatnya dipanggil ke timnas U-21 dan memulai debutnya bulan September 2015 kontra Denmark.

7. Timo Werner (19 tahun, VfB Stuttgart)

BACA JUGA:  Anthony Taylor: dari Penjara ke Lapangan Hijau

timowerner

Timo Werner merupakan pemain termuda yang melakukan debut bagi Stuttgart yaitu ketika masih berusia 17 tahun dan 164 hari pada bulan Agustus 2013. Striker dengan tinggi badan 180 cm ini sudah bermain sembilan kali di Bundesliga musim 2015/2016 dan mampu membuat dua gol dan dua umpan berbuah gol untuk timnya. Sama seperti kebanyakan talenta muda di daftar ini, Timo Werner juga pernah mendapatkan silver medal Fritz Walter Award pada tahun 2015 untuk kategori usia 19 tahun.

8. Joshua Kimmich (20 tahun, Bayern München)

Generated by IJG JPEG Library

Joshua Kimmich didatangkan Bayern dari klub Bundesliga 2, RB Leipzig. Ia merupakan lulusan akademi Stuttgart. Meskipun belum tampil reguler, namun gelandang pemenang bronze medal Fritz Walter Award tahun 2014 ini sudah bisa dirasakan. Pep Guardiola sendiri tampak terus berupaya memberinya jam terbang setiap kali ada kesempatan. Sudah lebih dari 350 menit competitive football dikecapnya musim ini, termasuk tiga kali tampil di Liga Champions. Bersama Brandt, Kimmich merupakan bagian dari skuat Jerman U-19 yang menjadi raja Eropa di Hungaria tahun 2014.

9. Kingsley Coman (19 tahun, Bayern München)

coman-bayern

Tak banyak pemain muda non-Jerman di Bundesliga. Namun ada satu nama yang patut masuk dalam daftar ini. Dia adalah Kingsley Coman. Pemain Prancis ini langsung tampil impresif bersama Bayern pada musim perdananya. Dari tujuh kali penampilannya di UCL dan Bundesliga, Coman berhasil menorehkan catatan dua gol dan empat assist. Coman datang ke Bayern dari Juventus dengan status pinjaman selama kurun waktu dua tahun dan terdapat buying options pada akhir periode kontrak. Absennya Arjen Robben dan Franc Ribery dimanfaatkannya untuk terus menunjukkan performa apik. Ia memiliki keunggulan khususnya pada situasi one-on-one. Duetnya bersama Douglas Costa (CoCo) membuat serangan Bayern menjadi lebih variatif.

Patut kita tunggu kiprah para pemain muda ini beberapa tahun mendatang. Apakah para pemain tersebut akan sungguh-sungguh menjadi tulang punggung bagi klub dan tim nasional? Mampukah mereka meraih prestasi di kompetisi tertinggi seperti beberapa senior yang juga sempat meraih Fritz Walter Award seperti Toni Kroos, Jerome Boateng, Mario Goetze dan Schürrle? Atau mereka akan layu sebelum sepenuhnya berkembang? Ada baiknya pembaca bookmark artikel ini dan membukanya lagi 3-5 tahun dari sekarang.

 

Komentar
Penggemar FC Bayern sejak mereka belum menjadi treble winners. Penulis buku Bayern, Kami Adalah Kami. Bram bisa disapa melalui akun twitter @brammykidz