Forest Green Rovers dinobatkan sebagai klub sepakbola paling ramah lingkungan di dunia oleh FIFA dan PBB pada tahun 2017 dan 2018. Forest Green Rovers sendiri adalah klub sepakbola profesional yang berbasis di Nailsworth, Gloucestershire, Inggris yang sekarang berlaga di League One atau divisi ketiga Liga Inggris.
Sejak dibeli oleh pengusaha energi terbarukan bernama Dale Vince pada 2010 silam, klub berjuluk, The Green ini bertransformasi menjadi tim sepakbola yang sangat concern terhadap isu lingkungan hidup. Semua aspek di klub mulai dari makanan hingga stadion benar-benar diatur berdasarkan asas keberlanjutan atau sustainability.
Klub vegan pertama di dunia
Pada tahun 2015, Forest Green menghapus semua produk susu dan daging dari daftar menu klub. Tujuannya untuk meningkatkan performa pemain dan menawarkan pilihan menu yang lebih sehat dan enak kepada para fan pada hari pertandingan.
Bahkan Vince juga membuat aturan bahwa di hari pertandingan para pemainnya dan staf pelatih benar-benar dilarang memakan makanan hewani. Selain karena alasan kesehatan, Vince juga beranggapan bahwa diet makanan hewani bisa mengurangi angka karbon di udara.
Fab to meet the crew from FGR Allgäu Germany. pic.twitter.com/rpQDGYNlNv
— Dale Vince (@DaleVince) October 8, 2022
Meskipun tidak bisa mengubah 100% pemain atau fan menjadi seorang vegan. Paling tidak ada beberapa orang yang mulai menyadari tentang kampanye “hijau” yang dilakukan Vince.
“Banyak penggemar Forest Green telah mengubah cara mereka makan, menjadi vegan atau vegetarian, mengurangi produk susu.” ujar Dale Vince kepada The Telegraph.
Jersey klub terbuat dari bambu dan limbah kopi
Setelah beberapa produsen jersey kenamaan seperti Adidas dan Nike mulai membuat jersey dengan bahan baku limbah sampah plastik laut, Forest Green Rover juga tidak mau kalah. Mereka memutuskan untuk membuat jersey menggunakan serat bambu dan bekas ampas kopi.
Berdasarkan wawancaranya bersama formnutrition.com, alasan utama Vince menggunakan bambu adalah lebih ramah lingkungan dibandingkan kapas. Sementara penggunaan ampas kopi berguna agar semua orang terbangun karena aroma kopi dan sadar akan masa depan planet ini.
Didukung penuh energi terbarukan
Jika tim-tim lainnya menggunakan bus atau transportasi konvensional lain yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar, Forest Green Rover memilih menggunakan bus listrik untuk akomodasi timnya. Tujuannya tak lain tak bukan untuk menekan angka karbon.
Selain bus, markas mereka, Stadion The New Lawn, dalam perawatan dan operasionalnya menggunakan energi terbarukan. Mereka memasang panel surya secara merata di atap stadion sebagai sumber energi listrik di stadion. Bahkan untuk alat pemotong rumput yang digunakan juga menggunakan energi listrik dan dioperasionalkan secara otomatis dengan GPS.
First visit to The New Lawn this afternoon for Forest Green Rovers v Shrewsbury. Not the prettiest of games but can't complain about a 2-0 away win. #Salop #groundhopping pic.twitter.com/sIQ8ZDgdG5
— Gwyn Evans (@Evsbech1) September 3, 2022
Stadion berkapasitas 5.141 tersebut juga merupakan stadion organik pertama di dunia. Mereka tidak menggunakan pupuk kimia yang bebas dari pestisida dan herbisida. Melainkan menggunakan pupuk organik dari ganggang laut yang banyak berada di Laut Skotlandia.
Klub dengan warga kebanggaan hijau ini juga punya kebijakan mendaur air hujan agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan stadion seperti menyiram rumput, kamar mandi dan masih banyak lagi.
Bercita-cita punya stadion kayu pertama di dunia
Rencana besar Forest Green Rovers bersama sang pemilik adalah membuat stadion berbahan dasar kayu pertama di dunia yang dinamai sebagai Eco Park Stadium. Bangunan ini bahkan sudah dirancang oleh arsitek kenamaan, Zaha Hadid, yang diproyeksikan akan memuat 5.000 kursi dan dibuat sepenuhnya dari kayu yang dibudidayakan.
Sang arsitek mengklaim penggunaan kayu bukan hanya karena merupakan bahan alami terbarukan, tetapi juga memiliki karbon yang terkandung sangat rendah dibandingkan dengan alternatif seperti beton dan baja.
Di lingkungan stadion rencananya juga ditanami sekitar 500 pohon dan 1,8 km pagar tanaman akan ditanam di lokasi untuk mempromosikan keanekaragaman hayat.
Sahamnya dibeli oleh Hector Bellerin
Meskipun bukan tim besar, prestasinya biasa-biasa saja dan hanya berada di kasta terendah, tapi karena punya visi dan movement yang bagus membuat klub ini menarik untuk investor yang punya kesamaan visi. Buktiknya salah satu pemilik saham terbesar The Green adalah mantan pemain Arsenal, Hector Bellerin.
Bergabungnya pemain asal Spanyol itu tentu bukan tanpa alasan. Ia memang punya kesamaan visi dengan Forest Green Rovers. Dia pernah mengumpulkan uang untuk menanam 60.000 pohon di hutan hujan Amazon. Selain itu, lulusan akademi La Masia itu juga seorang vegan sejak empat tahun yang lalu dan ia mengaku kondisi fisiknya jauh lebih baik saat ini.
Terhitung sejak 2020, Hector Bellerin adalah pemegang saham terbesar kedua klub setelah Dale Vince. Ia membeli saham minoritas klub tersebut untuk membantu mengembangkan inovasi lingkungan yang klub lakukan.
Kebijakan yang dilakukan oleh Green Rovers ternyata membuat klub elite lain seperti Stoke, Southampton, Ajax, Feyenoord, Real Madrid dan beberapa klub Bundesliga Jerman, tertarik untuk mengikuti jejaknya.