Belgia menjadi pemuncak Grup F setelah berhasil meraih kemenangan “hoki” 1-0 atas Kanada berkat gol Michy Batshuayi, dan karena hasil imbang Kroasia vs Maroko. Pelatih Belgia Roberto Martinez sendiri juga mengakui bahwa Kanada memang bermain lebih baik daripada Si Setan Merah.
Kanada unggul secara statistik
Dalam laga tersebut, Kanada memperlihatkan sisi agresif dari diri mereka. Tim besutan John Herdman itu berhasil melepaskan 22 tembakan dengan xG yang mencatapi 2,83.
Berbanding terbalik dengan Belgia yang hanya memiliki 9 tembakan dan xG 0,86. Tampaknya, meskipun Kanada lebih unggul secara statistik, namun mereka telah gagal mengkonversi sejumlah peluang emas yang ada dengan baik.
Pengakuan Roberto Martinez
Martinez melalui BBC mengakui bahwa dalam pertandingan yang sulit untuknya tersebut, Kanada merupakan tim yang lebih baik dari Belgia. Ia menyebutkan, salah satu hal yang membuat Kanada bermain lebih baik adalah keunggulan pace.
Wajar saja, Kanada saat ini sedang diisi dengan pemain muda yang berkecepatan tinggi seperti Alphonso Davies. Sayang, keunggulan tersebut tak berbuah manis bagi Kanada.
Kebanggaan Kanada
Pelatih Kanada John Herdman melalui BBC mengaku cukup bangga dengan performa anak asuhnya. Mereka berhasil membuat banyak peluang yang sayangnya belum bisa berbuah menjadi gol.
Namun, performa dari anak asuhnya yang berani tampil agresif melawan negara peringkat kedua FIFA tersebut telah membuatnya cukup bangga. Meskipun begitu, ia menuturkan bahwa Kanada mesti fokus ke pertandingan selanjutnya.
Magis Courtois
Kanada memiliki peluang emas melalui titik putih. Namun, tendangan yang dieksekusi oleh bintang Bayern Munchen Alphonso Davies berhasil ditahan oleh kiper Belgia Thibaut Courtois.
Penjaga gawang Real Madrid itu lagi-lagi menunjukkan kelasnya sebagai salah satu kiper terbaik di Piala Dunia 2022. Sebelumnya di ajang Piala Dunia 2018, Courtois telah dinobatkan sebagai kiper terbaik sepanjang turnamen.
De Bruyne bingung
Bintang Belgia Kevin De Bruyne bingung setelah dinobatkan sebagai Man of The Match Belgia vs Kanada. Pasalnya, ia merasa bahwa dirinya tidak bermain bagus dalam pertandingan tersebut.
Permainan De Bruyne secara statistik memang tidak terlalu menonjol, ia melakukan 50 sentuhan, 4 operan kunci, dan 71 persen umpan sukses. De Bruyne menyebut bahwa penghargaan tersebut diraihnya bukan karena performanya di atas lapangan hijau, melainkan hanya karena namanya.