Mike Maignan memulai perjalanan karier sepakbola profesionalnya bersama Paris Saint-Germain. Ia kemudian tumbuh berkembang hingga menemukan jalannya ke Milan. Lantas bagaimana cerita Maignan bisa berlabuh di San Siro?
Rekomendasi sepatu running Adidas ori!
Sebelum bergabung dengan akademi PSG, Maignan lebih dulu menghabiskan waktunya untuk bermain sepakbola di Villiers le Bel JS. Baru pada 2009 – 2015 ia mengadu nasib ke Paris.
Pemain kelahiran 3 Juli 1995 di Cayenne, Guyana Prancis itu naik satu demi satu tingkat hingga dimasukkan ke dalam skuad tim utama PSG oleh pelatih, Laurent Blanc.
Maignan yang diplot sebagai back-up kiper utama, Salvatore Sirigu, tidak kunjung mendapatkan waktu tampil. Ia kemudian memilih untuk bergabung dengan Lille pada musim panas 2015 dengan harapan lebih banyak waktu bermain.
Sepatu sepakbola Mills ori di sini!
Selama enam tahun di sana, Maignan menjelma menjadi salah satu kiper yang paling potensial. Dia berhasil mempersembahkan gelar Ligue 1 untuk Lille di atas dominasi PSG, yang masih berlangsung sampai saat ini.
Musim terbaiknya itu diikuti dengan performa impresif pribadinya. Ia tercatat hanya kebobolan 38 gol dalam 48 laga di semua kompetisi. Di Ligue 1, ia hanya kebobolan 23 kali, dengan rata-rata 0,6 gol per pertandingan saja.
Kala itu, Maignan juga memperoleh 21 clean sheet di liga, terbanyak di 5 liga Top Eropa. Bahkan namanya mengungguli nama-nama tenar lainnya seperti Ederson di Manchester City, Oblak di Atletico Madrid, bahkan Courtois di Real Madrid.
Setelah 180 penampilan selama 6 musim di Lille, Maignan pergi dan memulai petualangan baru bersama AC Milan. Kedatangannya sangat sensasional, pasalnya ia berhasil mempersembahkan gelar Serie A untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, dengan 17 clean sheet dari 32 laga.
Sampai saat ini, Maignan masih menjadi satu bagian yang sangat penting dari skuad Milan. Apakah Maignan kelak akan menjadi kiper nomor satu di dunia?
Cari produk olahraga ori dari Ortus? Klik di sini!