Kylian Mbappe, Keluarga, dan Sepakbola

Mbappe dan keluarganya
Potret Mbappe dan keluarganya. (theathletic.com)

Kylian Mbappe lahir dari keluarga yang dekat dengan sepakbola. Sang Ayah, Wilfried, merupakan agen sekaligus pelatih pertama Mbappe. Selain berperan untuk anaknya sendiri, Wilfired yang berasal dari Kamerun juga memiliki andil dalam karier sejumlah pemain Prancis lainnya.

Salah satunya adalah bek muda tangguh yang kini bermain untuk Arsenal, William Saliba. Ia merupakan sahabat dari Kylian Mbappe sejak kecil. Jalinan persahabatan mereka terbentuk karena Saliba pernah dilatih Wilfried sewaktu masih tinggal di kawasan perkebunan di pinggiran timur laut Paris.

Selain Ayahnya, keluarga Mbappe juga dipenuhi oleh rekam jejak sebagai atlet. Seperti Ibunya, Fayza Lamari, yang berasal dari Aljazair merupakan mantan pemain bola tangan. Adiknya, Ethan, yang kini sedang bermain untuk akademi PSG. Serta kakak angkatnya, Jires Kembo Ekoko, yang juga merupakan mantan pemain sepakbola profesional.

Mbappe tumbuh disekelilingi oleh orang-orang yang mencintai sepakbola. Waktu ia masih kecil, pengasuhnya merupakan penggemar AC Milan yang pernah memberikan kado jersey Robinho kepada Mbappe. Tapi Mbappe kecil tak pernah berpaling, tim favoritnya selalu Real Madrid.

Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario, dan Cristiano Ronaldo, semua legenda Real Madrid itu adalah pemain idola Kylian Mbappe. Saat memulai kariernya di klub yang dilatih oleh Ayahnya sendiri, AS Bondy, pelatih muda Antonio Riccardi pernah memuji bakatnya.

“Pertama kali saya melihatnya ketika berusia 6 tahun. Bisa dibilang dia berbeda. Dribblingnya sudah fantastis dan dia jauh lebih cepat daripada anak-anak lainnya. Dia adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat dalam 15 tahun melatih di sini..” ujar Riccardi.

Sejumlah klub besar seperti Real Madrid, Chelsea, Liverpool, Manchester City, dan Bayern Munchen pernah mencoba untuk mengontraknya. Saat masih berusia 11 tahun, Real Madrid pernah mengundang Mbappe untuk berlatih bersama tim U-12.

BACA JUGA:  Jangan Pandang Remeh Eddie Howe

Ia bahkan juga sempat menjalani trial bersama Chelsea di Cobham. Tetapi karena alasan aspek defensifnya yang kala itu dinilai masih buruk, Mbappe gagal untuk masuk akademi Chelsea. Akibatnya, Ibunya sempat kecewa berat dan mengutuk The Blues akan menebus anaknya dengan mahar 50 juta Pounds.

Alih-alih hanya 50 juta Pounds, di tahun 2017 Mbappe malah ditebus oleh PSG dari AS Monaco dengan nilai transfer 180 juta Euro. ia menjadi pemain termahal kedua setelah Neymar dan menjadi pemain remaja termahal di dunia.

Salah satu pertandingan yang membuat namanya menjadi terkenal ketika AS Monaco menghadapi Manchester City di Liga Champions musim 2016/17. Berkat golnya, ia menjadi pencetak gol termuda Prancis dalam sejarah Liga Champions di belakang Karim Benzema.

Kehadirannya di timnas memberikan dampak positif yang sangat signifikan. Pada tahun 2018, Mbappe membawa Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia setelah mengalahkan Kroasia di partai puncak. Di turnamen tersebut, Mbappe menjadi pemain Prancis termuda yang mencetak gol di Piala Dunia dan remaja kedua setelah, Pele.

Kariernya semakin mujur setelah 6 musim bertahan di PSG. Berbagai trofi domestik sudah ia dapatkan. Hanya tinggal piala Liga Champions untuk melengkapi daftar prestasinya dan menasbihkan dirinya sebagai pemain yang telah mengoleksi segala trofi yang paling bergengsi di dunia ini.

Sepanjang Piala Dunia, Mbappe telah mencetak sembilan gol. Ia menjadi pemain pertama yang mencetak lebih dari delapan gol sebelum menginjak usia 24 tahun. Di Piala Dunia Qatar 2022 ini, ia telah mencetak lima gol dan berhasil membawa Prancis ke babak 8 besar.

Sembilan gol yang dicetaknya juga membuat Mbappe melewati rekor delapan gol milik Pele di Piala Dunia, serta menyamai torehan gol Messi di turnamen tersebut. Tantangan Mbappe ke depannya, apakah ia mampu membawa Prancis mengulang kesuksesan 2018?

Komentar
Menjadi fans Chelsea karena pengaruh bapak. Dapat disapa via akun Twitter @iiklil.