Lionel Messi semakin mengukuhkan dirinya sebagai GOAT (Greatest of All Time) di dunia sepakbola. Permainan cantiknya bersama Julian Alvarez saat bersua Kroasia, berhasil mengantarkan La Albiceleste ke partai puncak dengan kemenangan meyakinkan 3-0. Kemenangan ini juga berhasil membalaskan dendam Argentina di Piala Dunia 2018 setelah dikalahkan Kroasia dengan skor yang sama.
6 – Argentina have reached the World Cup final for the sixth time, doing so in two of the last three editions of the competition (also in 2014) – only Germany (8) have reached more finals in the competition than Argentina (6 – level with Italy and Brazil). Journey. pic.twitter.com/pyTTtKeweU
— OptaJoe (@OptaJoe) December 13, 2022
Jalannya laga
Selama 90 menit jalannya laga, secara statistik Kroasia lebih dominan dalam hal penguasaan bola dan jumlah tembakan. Vatreni menguasai bola sebanyak 61% dan melakukan 12 kali tendangan percobaan.
Hanya saja masalah utama mereka dalam laga kali ini adalah efektivitas mengonversi peluang yang rendah, minim dalam hal membuat peluang, dan sering melakukan eror. Tercatat dari 12 tembakan hanya 3 yang on target, xG (expected goal) mereka hanya 0,52, big chance-nya 0 dan 128 kali kehilangan bola.
Argentina 3-0 Croatia: Advancing on the same scoreline Croatia beat them by in 2018, #ARG are headed to their sixth #FIFAWorldCup final.#ARGCRO pic.twitter.com/GMOA2KjaWd
— Opta Analyst (@OptaAnalyst) December 13, 2022
Sementara Tim Tango meskipun tidak dominan dan cenderung pragmatis, tapi bisa mengontrol jalannya laga dan tampil lebih agresif. Messi dkk tahu kapan harus bertahan, dan menyerang. Anak asuh Lionel Scaloni juga sangat efektif dalam memanfaatkan peluang yang mereka dapat lewat transisi permainan yang cepat.
Total Argentina membukukan 10 tembakan dengan 7 di antaranya on target dan menciptakan 6 big chance yang 3 di antaranya berbuah gol. Selain lini depan yang tampil ganas, lini tengah dan belakang La Albiceleste juga tak kalah tampil solid. Enzo Fernandez dkk total melakukan 30 tekel-intersep dan 21 sapuan.
Magis Messi
Laga melawan Kroasia kembali menjadi ajang Messi untuk mengeluarkan magisnya. Pemain berusia 35 tahun itu tampil sangat efisien dan efektif sepanjang laga. Hampir tiap serangan yang Argentina buat tidak luput dari sentuhan-sentuhannya dan juga pemosisiannya yang sedikit turun ke bawah.
Hingga tibalah di menit ke-34, Messi berhasil membuka keunggulan Argentina lewat golnya dari titik putih, setelah Julian Alvarez dilanggar di kotak penalti oleh Dominik Livakovic. Gol pemain Paris Saint-Germain itu, membuatnya melewati rekor gol Batistuta sebagai pemain Argentina tersubur di Piala Dunia dengan 11 gol.
Gol kedua Argentina yang dicetak Julian Alvarez menit ke-39 pun juga tak luput dari perannya. Saat situasi serangan balik. Messi berhasil memberikan bola through pass ke Alvarez dan kemudian striker Manchester City itu melakukan solo run hingga akhirnya berbuah gol.
Setelah jeda turun minum, La Pulga seakan enggan berhenti untuk menyihir para pemain Kroasia. Dan gol ketiga Argentina yang dicetak Julian Alvarez di menit ke-69 adalah berkat asis Messi yang diawali aksi solo run dan skill individunya yang berhasil membuat Josko Gvardiol kelimpungan.
Asisnya ke Alvarez pada laga ini pun membuatnya menorehkan beragam rekor dan catatan mentereng. Pertama, ia menjadi pemain dengan torehan gol dan asis terbanyak di Piala Dunia bersama Miroslav Klose dan Ronaldo Nazario dengan 19 goal-asis. Kedua, satu golnya ke gawang Kroasia menjadikanya sebagai top skor sementara Piala Dunia 2022 bersama Mbappe dengan 5 gol. Ketiga, ia menjadi pemain pertama yang bisa membuat asis dan gol secara bersamaan dalam tiga laga beruntun dalam satu edisi Piala Dunia.
Obligatory update on (some of the) categories in which Lionel Messi at least has a shared lead at the World Cup:
Shots: 27
Shots on target: 14
Goals: 5 (Mbappé)
Expected goals: 4.75
Assists: 3 (3 others)
Chances created: 18
Open-play chances created: 14
Take-ons: 36 (2 others) pic.twitter.com/jW0Y7xM61R— Opta Analyst (@OptaAnalyst) December 13, 2022
Menikmati permainan
Mimpi Messi untuk meraih trofi yang ia idam-idamkan sejak dulu sudah di depan mata. Kerja kerasnya dan apa yang telah ia berikan dan korbankan bagi Argentina, cukup menjadi bukti betapa kuat tekadnya untuk menyamai capaian Maradona di 1986.
Semesta pun juga seakan mendukung apa yang ada di kepala Leo. Bahkan ia diberikan 2 kali kesempatan final untuk mewujudkan mimpinya. Kunci penting mengapa Messi bisa tampil memukau di Piala Dunia 2022 adalah ia sangat enjoy dan sangat senang ketika bermain.
“Saya sangat senang dan menikmati ini. Saya juga merasa sangat baik, saya merasa cukup kuat untuk menghadapi setiap pertandingan….” ungkap Messi setelah laga melawan Kroasia via Sky Sport.