Mengenal Awal Mula Peraturan Backpass di Sepakbola

Backpass
Backpass. (goal.com)

Sepakbola amat sangat membosankan sebelum tahun 1992. Satu hal yang menyebabkannya adalah operan ke belakang atau backpass ke arah penjaga gawang, baik sengaja atau tidak, bola itu boleh ditangkap.

Hal itu membuat klub yang sedang unggul lebih gampang mengulur waktu, sementara klub yang kalah tidak bisa berbuat banyak dan kehabisan waktu untuk mencetak gol.

Puncaknya terjadi pada gelaran Piala Dunia 1990, di mana pada ajang tersebut muncul istilah negativitas Piala Dunia. Saat laga Irlandia vs Mesir, penjaga gawang Irlandia, Packie Bonner membawa bola di tangannya selama enam menit dan tidak ia lepaskan.

Pun saat Denmark menjadi juara EURO 1992 melawan Jerman yang mengulur waktu dengan permainan backpass dan kemudian bola ditangkap kiper serta dilakukan secara berulang sampai waktu habis.

Kejadian inilah yang menginspirasi FIFA untuk membuat backpass rule. Penampilan Packie Bonner menjadi puncak kejenuhan penggemar sepakbola seluruh dunia, karena pada ajang tersebut rataan gol hanya 2,21 per pertandingan.

Hal itu menjadikan Piala Dunia 1990 menjadi ajang dengan gol paling sedikit sepanjang sejarah. Musim 1992/1993 aturan FIFA mulai dijalankan, para kiper sudah tidak diperbolehkan menangkap bola yang dioper secara sengaja oleh rekan mereka sendiri.

Selain itu, kiper juga tidak boleh menangkap kembali bola yang sudah ditaruh tanah. Jika melanggar maka tim tersebut akan terkena hukuman tendangan bebas tidak langsung.

Tokoh paling berjasa dalam pengusulan aturan ini adalah pelatih Italia tahun 1986-1991, Azeglio Vicini. Ia sebetulnya sudah mengusulkan sejak tahun 1980 akhir, namun baru disetujui oleh FIFA pada tahun 1992. Aturan ini dianggap sebagai salah satu aturan yang revolusioner dalam sepakbola.

Karena tim tidak bisa lagi mengulur waktu dengan backpass kepada penjaga gawang yang kemudian ditangkap, meskipun ada cara lain yaitu “pura-pura cedera”. Kemudian dampak lainnya adalah permainan sepakbola menjadi lebih cepat dan jumlah gol yang tercipta semakin banyak.

Komentar
BACA JUGA:  Dongeng Ludogorets
Medioker yang bisa diandalkan. Kadang dukung Manchester United kadang dukung AC Milan. Bisa kalian sapa di twitter @CandraBantara