Pecinta nobar bakal gigit jari dalam gelaran Piala Dunia 2022 dan Liga Inggris musim 2022/2023. Pasalnya Grup Media SCM selaku pemilik hak siar dua gelaran tersebut mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan menggelar nonton bareng.
Pihak SCM beranggapan bahwa nobar harus melakukan perizinan terlebih dahulu. Dan apabila tidak mengindahkan hal tersebut akan beresiko terkena pidana hukuman paling tinggi kurungan tujuh tahun atau denda maksimal Rp5 miliar.
Baik itu nobar yang berbayar seperti di kafe ataupun sifatnya sukarela seperti di kampung-kampung dan pos kamling tetap akan dikenakan sanksi jika tidak melakukan izin. Namun sayangnya pihak SCM dan PT Indonesia Entertainment Grup belum memberikan skema atau teknis pengajuan izin nobar hingga berita ini keluar.
Keseriusan pihak pemegang hak siar Piala Dunia 2022 dan Liga Inggris 2022/2023 itu dibuktikan dengan menggandeng pihak Kepolisian untuk melakukan patroli ke tempat-tempat yang biasa dilakukan nobar. Dan apabila ada pihak yang melanggar akan dikenakan pasal berlapis dalam UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Alasan utama pemberlakuan kebijakan ini adalah SCM merasa siaran yang diberikan sudah terbilang murah dan bahkan gratis yang sifatnya diberikan secara personal bukan untuk dinikmati banyak orang sekaligus. Dan jika layanan bersifat personal digunakan untuk kepentingan umum justru masuk dalam pelanggaran.
Padahal nobar sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia ketika ada ajang-ajang besar seperti Piala Dunia dan Liga Inggris. Selain menambah keseruan, nobar juga bisa mempererat persaudaraan satu dengan lainnya.
Kebijakan ini tentu akan menimbulkan pro dan kontra bagi penikmat sepakbola. Patut kita nantikan seberapa efektifkah kebijakan ini diterapkan.
