Tunisia mengakhiri petualangannya di Piala Dunia 2022 dengan hasil yang manis. Pasalnya skuad Elang Kartago secara mengejutkan berhasil menaklukan sang juara bertahan Prancis dengan skor 1-0 di laga terakhir Grup D. Meskipun hasil ini tidak membuat mereka lolos dari fase grup, tapi paling tidak bisa menghentikan rekor tidak pernah menang mereka atas Tim Ayam Jantan.
Di babak pertama Tunisia bahkan tampil lebih spartan atas Prancis. Walaupun kalah secara penguasaan bola, akan tetapi mereka lebih agresif dalam melakukan penyerangan. Hal itu bisa direfleksikan melalui 3 kali tembakan yang 2 diantaranya on target, memperoleh 6 kali corner kick dan memaksa pemain bertahan Prancis untuk banyak melakukan tekel, intersep ataupun clearance.
3 – Wahbi Khazri is the first African player in World Cup history to score in three consecutive starts, while he has been directly involved in each of Tunisia's last five goals at the tournament (3 goals, 2 assists). Guided. pic.twitter.com/vVHRMP8Fq9
— OptaJoe (@OptaJoe) November 30, 2022
Memasuki babak kedua Tunisia langsung tancap gas. 13 menit setelah turun minum, Wahbi Khazri berhasil memecah kebuntuan lewat aksi solo run yang mengelabui beberapa pemain belakang Prancis. Gol striker Saint Etienne itu merupakan satu satunya gol yang bisa dicetak Tunisia di Piala Dunia kali ini.
Sadar tertinggal, Prancis langsung mengambil alih jalannya laga, akan tetapi mereka tidak cakap dalam mencipta dan memanfaatkan peluang. Terbukti angka xG Les Bleu hanya 0,70 dan hanya memperoleh 1 peluang emas dari total 10 tembakan.
Sebenarnya Prancis bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di pengujung laga di menit ke-98 lewat tendangan voli Griezmann. Namun, ketika laga sudah berakhir, wasit memutuskan mengecek VAR dan striker Atletico Madrid itu ternyata terjebak offside. Walhasil hingga peluit akhir dibunyikan skor 1-0 tetap tidak berubah bagi kemenangan Tunisia.
It took them 32 shots but Tunisia finally have their first #FIFAWorldCup 2022 goal.
Now, they desperately need Denmark to equalise! pic.twitter.com/P9HfWwb5HM
— Opta Analyst (@OptaAnalyst) November 30, 2022
Kemenangan ini membuat Tunisia setidaknya bisa pulang dengan kepala tegak. Elang Kartago sebetulnya secara permainan tidaklah buruk dalam Piala Dunia kali ini. Mereka berhasil mengimbangi Denmark, kalah tipis dari Australia dan berhasil menundukan Prancis.
Hanya saja persoalan konversi peluang menjadi sebuah gol masih menjadi batu sandungan bagi Wahbi Kazri dkk. Pasalnya Elang Kartago baru bisa mencetak gol pertamanya setelah melakukan 32 tembakan di di tiga laga yang mereka jalani.
Sementara kekalahan ini tentu menjadi pukulan pahit bagi Les Bleus. Rekor tidak pernah kalah sejak Piala Dunia 2014 berakhir, menjadi satu-satunya tim Grup D yang bisa dibobol Tunisia, sekaligus membuktikan bahwa skuad lapis keduanya belum terlalu padu. Meskipun lolos sebagai jawara Grup D mereka gagal menyelesaikan misi menyapu bersih semua pertandingan.
Selain Wahbi Khazri yang menjadi bintang pada laga kali ini, ada pemain lain yang mampu menyita sorotan publik yakni, Eduardo Camavinga. Pada laga yang xG-nya tidak sampai 1 ini, ia menjadi pemain yang tampil lugas di lini bertahan Prancis meskipun berada bukan posisi aslinya. Ia menjadi pemain tersibuk pada laga kali ini.
Eduardo Camavinga's game by numbers vs. Tunisia:
117 touches (most)
86% pass accuracy
18 duels won (most)
11 tackles made (=most)
6 clearances (most)
5 fouls won (most)
3 interceptions (=most_
3 crosses
2 aerial duels won
1 chance created
1 x dribbled past
1 foul#FIFAWorldCup pic.twitter.com/T6cUe3WzYt— Squawka (@Squawka) November 30, 2022