Dua tim kuat, Persib dan Bali United harus bertemu pada laga pertama mereka di ajang Piala Menpora 2021. Banyak yang memprediksi laga itu bakal ketat. Tak salah, sebab skor 1-1 menjadi penutup dari laga yang dimainkan di Stadion Maguwoharjo tersebut.
Terlepas dari dua gol yang masing-masing tercetak karena kemelut di gawang lawan melalui William Pacheco dan Frets Butuan, pertandingan antara Maung Bandung dan Serdadu Tridatu amat menarik dari segi taktikal.
Selain diisi nama-nama mentereng, kedua tim juga sama-sama memulai laga dengan skema 4-2-3-1. Namun pendekatan yang dilakukan oleh pelatih dari masing-masing kubu, Robert Rene Alberts dan Stefano Teco Cugurra, amat berbeda.
Dalam partai ini, Persib menampilkan kuartet Henhen, Nick Kuipers, Victor Igbonefo, dan Ardi Idrus di sektor belakang dan melindungi kiper I Made Wirawan.
Di sektor tengah, berdiri Dedi Kusnandar dan Beckham Putra sebagai poros ganda. Mereka dibantu trio Febri Hariyadi, Esteban Vizcarra, dan Frets. Sementara di lini depan dihuni oleh Ferdinand Sinaga.
Di pihak lawan, pelatih Tecco memainkan Wawan Hendrawan di pos penjaga gawang dan dilindungi oleh kuartet Andhika Wijaya, Pacheco, Haudi Abdillah, dan Ricky Fajrin.
Sedangkan lini tengah ditempati oleh Fadil Sausu dan Hariono sebagai poros ganda. Terakhir, ada trio Diego Assis, Stefano Lilipaly, dan Fahmi Al Ayubi yang membantu Ilija Spasojevic sebagai penyerang tunggal.
Laga dimulai dengan Bali United yang lebih banyak menguasai permainan hingga berhasil mencetak gol terlebih dahulu. Mengapa hal itu terjadi? Pasalnya, lini tengah mereka lebih merata dalam hal pembagian tugas.
Hariono bertugas sebagai tukang jegal, sementara Fadil menjadi pembagi bola. Kreativitas dan ide serangan dibuat oleh Diego.
Beralih ke Persib, Dedi memiliki tugas ganda yakni pemutus alur serangan lawan sekaligus penghubung ketika tim membangun serangan. Hal ini diimplementasikan pelatih sebab Beckham tidak memiliki-setidaknya belum-visi yang prima dalam membagi bola.
Hal inilah yang coba dihindari Bali United lantaran Beckham punya kualitasnya sendiri untuk bermain lebih konsisten dan menjadi ancaman berarti dalam pertandingan tersebut.
Ketika Persib akan atau sedang melakukan fase bangun serangan, Lilipaly dan kolega selalu menerapkan blok pressing menengah, seperti di gambar 3a. Membuat duo bek tengah Persib dan Dedi sebagai gelandang bertahan, kesulitan menemukan akses umpan.
Empat pemain terdepan Bali naik menutup akses umpan bagi pemegang bola, Igbonefo. Spasojevic melakukan pressing terhadap Igbonefo sekaligus menutup akses umpan untuk Dedi.
Ketidakmampuan Dedi mencari area bebas diakibatkan pressing dari Diego yang juga menghalangi jalur umpan kepada Vizcarra. Kuipers yang sejajar Igbonefo ‘diganggu’ oleh Lilipaly yang sekaligus menutups akses umpan kepada Henhen di sisi jauh. Sementara Fahmi juga intens menekan Ardi.
Dengan skema bangun serangan 2-3-2-3 seperti gambar 3a, dan antisipasi Bali United berupa pressing langsung, memaksa Persib harus mengubah skemanya menjadi 2-4-1-3, di mana salah satu dari Beckham atau Vizcarra harus turun guna menyongsong bola.
Seperti di gambar 3b, pergerakan Dedi dalam usahanya membuka ruang umpan bagi Igbonefo, membuat Diego pun tetap menempelnya, dan meninggalkan lubang di area 8. Melihat kekosongan tersebut, Vizcarra lantas turun ke pos tersebut dan terbukalah akses umpan kepadanya.
Setelah bola berada di kaki Vizcarra, Persib memasuki fase menciptakan peluang, lihat gambar 3c. Ada dua opsi yang dimiliki Vizcarra, membagi bola kepada Beckham atau melakukan giringan untuk melewati Hariono.
Keadaan ini seringkali memaksa Hariono melakukan pelanggaran taktis mengingat bahayanya Vizcarra jika berhasil melewatinya. Pasalnya, bola akan langsung menuju lini terakhir Bali United.
Berbeda dengan Serdadu Tridatu, anak asuhan Roberts lebih cenderung menunggu di area permainan sendiri ketika lawan menggalang serangan dari lini pertama mereka. Praktis, hanya Ferdinand yang giat melakukan pressing di lini pertama Bali United.
Dalam skema 2-3-3-2, di mana pemain sayap sisi jauh bola lebih naik hingga sejajar dengan Spasojevic, Bali United lebih mengandalkan umpan satu-dua sentuhan di area half space permainan Persib. Lihat gambar 4a. Dedi-Beckham memilih bertahan di area tengah, dan membuat celah di area half space.
Lihat gambar 4b. Pacheco memberikan umpan pada Fahmi dan membuat Vizcarra melakukan pressing padanya. Pada waktu yang sama, Diego pun bergeser membuka akses umpan bagi Fahmi yang langsung memberikan umpan satu sentuhan kepadanya.
Terkadang Frets juga terpancing melakukan pressing terhadap Fahmi ketika Pacheco melepas umpan. Pergerakan Frets tersebut membuahkan area kosong di tepi lapangan bagi Andhika untuk melakukan overlap.
Dengan taktik ini, mereka menjadikan situasi 3v2 di area half space, yang juga menjadi skema andalan Bali United mengeliminasi lini kedua Persib.
Di pertengahan babak kedua, Made Andhika harus meninggalkan lapangan karena pelanggarannya pada Febri membuahkan kartu kuning kedua.
Persib yang saat itu masih tertinggal satu gol diuntungkan karena unggul jumlah pemain. Namun agresivitas serangan Maung Bandung tidak meningkat signifikan.
Beruntung di akhir laga, tekanan yang dibuat Persib memanfaatkan kelebihan pemain berujung pada gol penyeimbang.
Menarik dinanti bagaimana kedua tim mengarungi sisa laga di grup D Piala Menpora 2021. Dengan hasil imbang di laga pertama, mereka masih punya kans terbuka untuk lolos ke babak berikutnya.