Era industri sepak bola telah menimbulkan masalah baru. Pendukung menjadi sapi perahan dan identitas klub diabaikan. FC United of Manchester menempuh jalan lain, yang lebih sunyi tapi menyenangkan semua yang terlibat.
Valentino Rossi menerima hukuman berat akibat insiden di sirkuit Sepang, Malaysia. Dia bukan orang Italia yang fasih melakukan furbizia.
Chelsea terpuruk musim ini. Tak konsisten di liga dan baru saja tersingkir dari Capital One Cup. Mengapa hal ini bisa menimpa sang juara bertahan?
JKT48 dan sepak bola adalah dua hal yang digandrungi pemuda Indonesia. Bagaimana formasi JKT 48 jika mereka adalah tim sepak bola?
Jerman meraih empat gelar juara Piala Dunia, inilah kisah yang menyertai kemenangan mereka di turnamen terakbar sejagad.
Thomas Tuchel dipandang bisa mengimbangi Pep Guardiola. Tapi, sang arsitek dari Catalan itu membuktikan superioritasnya.
Di Indonesia mencari informasi mengenai klub Eropa lebih mudah dibanding data yang terkait dengan klub kota sendiri, kehadiran pameran sejarah jadi oase untuk memperoleh pengetahuan lebih banyak mengenai klub kebanggaan.
Tulisan ini sepenuhnya dibuat untuk menanggapi tulisan Jordiawan Maramis perihal artikel mengenai “Bintang Lini Tengah Timnas Inggris”.
Bagian kedua dari tulisan ini membahas mengenai half-space dan permainan bertahan.
Gresik sedang membangun stadion megah. Tapi, Gelora Joko Samudro menimbulkan berbagai permasalahan.
Kebanggaan terhadap suatu klub didengungkan di segala penjuru. Tapi, pada hakikatnya klub tak akan menjadi apa-apa tanpa sepak bola itu sendiri.
Banyak orang yang mencibir komentator sebagai sosok yang sok tahu dan (terkadang) menjengahkan. Akan tetapi, tidak demikian dengan John Helm dan Fabio Caressa di mana dengan segala kelebihannya, kedua orang ini mampu memberi nyawa bagi tiap laga yang mereka pandu. Tulisan bagian kedua ini akan membahas mengenai Fabio Caressa.