Beberapa dekade belakangan, sepakbola yang lekat dengan maskulinitas tak cuma dinikmati kaum Adam semata. Baik dengan cara menonton hingga memainkannya, baik di level amatir maupun profesional, para perempuan kini juga ikut terjun ke dalamnya. Maraknya Kaum Hawa yang memainkan sepakbola ...
Sedari awal, sepakbola memang dikenal dan dilekatkan sebagai olahraga maskulin alias khusus bagi laki-laki. Hingga saat ini, lekatnya gambaran tentang sepakbola dan laki-laki masih sulit dipisahkan, terutama di Indonesia. Namun jika melihat bagaimana negara-negara barat mengadopsi sepakbola yang ramah untuk ...
Pada 8 Juni 2005 di Teheran. Tim nasional Iran mengalahkan tim nasional Bahrain dengan skor 1-0 di hadapan lebih dari 80 ribu suporter. Mereka pun dipastikan lolos ke Piala Dunia 2006 yang akan digelar di Jerman. Karena dimainkan di kandang ...
Maskulinitas yang ada di sepakbola membuat perempuan seringkali ditepikan dari olahraga yang satu ini. Padahal, perempuan juga memiliki hak untuk bermain sepakbola atau menonton pertandingannya. Saya sendiri merupakan satu dari sekian perempuan yang menggemari sepakbola. Layaknya para lelaki, kaum Hawa ...
“Football For Unity”. “Football Has No Gender”. “In Football, We are All Equal”. Semua kalimat di atas adalah harapan tentang kehidupan sepakbola yang semakin berkembang. Bukan hanya bagi pemain, tapi juga suporter sepakbola. Jika berkaca pada perkembangan sepakbola modern di ...
Malam itu, seorang perempuan bercerita bahwa ia baru saja mengalami hal yang membuatnya kesal. Ia mengungkapkan kekecewaannya panjang lebar akibat ulah beberapa suporter laki-laki di stadion karena melakukan catcalling kepadanya dan beberapa teman perempuannya. Perempuan ini memang seorang suporter salah satu ...