Taisei Marukawa, Poros Serangan Persebaya

Saat diumumkan secara resmi via akun media sosial Instagram Persebaya bahwa Taisei Marukawa adalah penggawa anyar Bajol Ijo pada Liga 1 musim 2021/2022, banyak pertanyaan yang beranak pinak di kepala Bonek seantero Indonesia.

Dari namanya, mungkin mudah untuk mengenali kalau Marukawa adalah pemain asal Jepang. Namun Bonek pasti ingin tahu lebih tentang penggawa baru tim kesayangan mereka.

Siapa sebenarnya Marukawa dan apa kelebihannya sehingga manajemen berkenan merekrutnya?

Lahir di kota Hiroshima, ia memulai karier sepakbolanya bersama Chuo University. Namun berbeda dengan kebanyakan pemain Jepang yang melanjutkan karier profesionalnya di kampung halaman, Marukawa justru hijrah ke Eropa pada usia muda.

Ia bergabung dengan Senglea Athletic saat umurnya baru menginjak 21 tahun. Kariernya lantas berlanjut di salah satu klub ternama Malta, Valletta FC.

Akan tetapi, perjalanan karier Marukawa di Benua Biru tidak hanya berlangsung di Malta.

Dirinya juga sempat mencicipi atmosfer Latvia dengan bergabung ke Noah Jurmala kendati cuma berlangsung sebentar.

Empat bulan di Latvia, Marukawa lalu balik ke Asia, tepatnya Indonesia, setelah menerima pinangan Persebaya yang menyongsong gelaran Liga 1 musim 2021/2022.

Walau memiliki pengalaman bermain di Eropa, sebetulnya banyak pihak yang menyangsikan kemampuan Marukawa. Pasalnya, tercium anomali dari perjalanan kariernya. Benarkah ia pemain yang bagus?

Umumnya, pemain asal Negeri Sakura akan mematangkan diri di kompetisi profesional dalam negeri sebelum terbang ke luar negeri. Bintang-bintang sepakbola Jepang menjadi gambaran nyata proses tersebut.

Sadar bahwa kemampuannya dipertanyakan, Marukawa punya satu tekad yakni membuktikan kapasitasnya kepada Bonek.

“Saya ingin mencetak banyak gol dan membawa Persebaya ke tangga juara”, paparnya seperti dikutip dari Bola.com.

BACA JUGA:  Luka Modrić: Taktis, Kreatif, Visioner

Semenjak debut bersama Persebaya, pelatih Aji Santoso banyak memainkan Marukawa sebagai winger.

Meski begitu, Aji juga memberi kebebasan kepada penggawa barunya ini untuk bermain lebih ke tengah. Ia juga sering hadir di kotak penalti menemani Jose Wilkson guna mengeksekusi peluang.

Pergerakan Marukawa dengan atau tanpa bola, kemampuannya menciptakan serta mengeksekusi peluang memang layak diacungi jempol.

Presensinya di sepertiga akhir permainan lawan selalu memunculkan perasaan was-was. Salah membaca aksi Marukawa bisa berakibat fatal.

Tak heran bila pemain berpostur 170 sentimeter ini kerap dikawal lebih dari satu pemain atau dilanggar sehingga serangan Persebaya melalui aksinya terputus.

Keberadaan Marukawa juga bikin Persebaya memiliki poros saat melakukan serangan. Ia sering menjadi target umpan para bek atau gelandang bertahan.

Berbekal skill mumpuni, pemain yang menyukai tokoh Tsubasa Ozora dalam manga/anime Captain Tsubasa ini menjadi inisiator serangan bersama Bruno Moreira.

Pada satu momen, ia bisa menyisir sisi kanan pertahanan lawan dengan kecepatan serta gocekannya lalu mengirim umpan silang terukur.

Berselang lima menit kemudian, ia bisa berdiri di antara kerumunan bek lawan untuk menyambut servis rekan setimnya atau melakukan kerja sama satu-dua dengan Bruno, Ricky Kambuaya atau Wilkson buat memporak-porandakan tembok pertahanan musuh.

Apakah serangan tersebut diawali dari sisi sayap atau pergerakan dari tengah lapangan? Semuanya atas sepengetahuan Marukawa.

Di tengah performa angin-anginan Bajol Ijo pada Liga 1 musim 2021/2022, figur bernomor punggung 10 ini senantiasa memamerkan energi besar dalam bermain.

Wajar kalau kemudian Bonek merasa jatuh hati kepadanya. Toh, performa sang pemain memang cukup memuaskan kendati Bonek tetap melontarkan kritik, khususnya tentang pengambilan keputusan dalam pertandingan.

Ada kalanya Marukawa salah mengambil keputusan sehingga kans tinggi Bajol Ijo untuk mencetak gol menguap begitu saja.

BACA JUGA:  Persebaya, Bonek, dan Perjuangan yang Belum Usai

Sampai pekan ketujuh Liga 1 musim 2021/2022, Marukawa sudah menggelontorkan 3 gol dan 2 asis. Bukti jika dirinya mempunyai peran sentral di tim.

Jumlah golnya cuma kalah dari Wilkson yang seorang juru gedor. Sementara catatan asisnya menjadi yang terbanyak untuk sementara.

Keberadaan Marukawa di lini serang Persebaya terasa makin esensial. Tak mengejutkan kalau Bonek merasa khawatir andai dirinya absen. Entah karena cedera atau akumulasi kartu.

Bonek yang mulanya mempertanyakan kemampuan sang pemain, kini memahami bahwa keputusan manajemen memboyongnya sangatlah tepat.

Perlahan-lahan, Marukawa bertransformasi menjadi nyawa permainan Persebaya. Utamanya dalam aspek ofensif.

Performa dan kontribusinya bisa menjadi alat ukur serta menentukan perjalanan Bajol Ijo di Liga 1 musim 2021/2022 kali ini.

Ganbatte, Marukawa-san.

Komentar