Pedro Goncalves: Gelandang Muda dan Produktif Asal Portugal

Pedro Goncalves, gelandang muda dan produktif asal Portugal.
Pedro Goncalves, gelandang muda dan produktif asal Portugal.

Gol Pedro Goncalves ke gawang Arsenal di leg kedua 16 besar Europa League 2022/2023 mungkin akan masuk nominasi puskas. Ia mencetak gol ke gawang Aaron Ramsdale dari jarak kurang lebih 42,1 meter. 

Lahir pada 28 Juni 1998 di Vidago, Portugal, Goncalves mengawali kariernya dengan bermain di klub kampung halamannya. Saat bermain untuk Vidago, Goncalves yang masih berusia 10 tahun mencetak 72 gol dalam satu musim. Gol itu termasuk saat ia melawan adiknya sendiri, Andre, yang kebetulan adalah seorang penjaga gawang. 

Goncalves kecil suka makan dan sedikit gemuk, tetapi ia sangat mencintai sepakbola. Dia tumbuh besar di lapangan, karena rumah keluarganya terletak tepat di samping Stadion Vidago. 

Ibunya bekerja di klub untuk merawat pakaian dan peralatan. Ayah tirinya merupakan seorang pemadam kebakaran seperti ayah kandungnya, yang meninggal ketika Goncalves usianya masih beberapa bulan. 

Setelah bermain untuk klub kampung halamannya, Goncalves direkomendasikan ke akademi Braga dan harus meninggalkan rumah untuk mewujudkan mimpinya. 

Goncalves dibantu Agostinho Oliveira, seorang pelatih veteran yang bekerja sebagai kepala koordinator tim muda. Oliveira membawa Goncalves muda dan membantunya berkembang selama enam tahun. 

“Saya mengatakan kepadanya bahwa menjadi berbakat saja tidak cukup, dan dia harus berkembang di setiap aspek permainan,” kata Oliveira dalam sebuah wawancara dengan Diario de Noticias. 

Pada 2015, Goncalves bergabung dengan Nuno Espírito Santo di Valencia. Namun, ia tidak bisa bermain selama setahun penuh karena FIFA tidak menerima pendaftarannya. 

Goncalves kemudian mengikuti Nuno ke Wolves dengan kontrak dua tahun dan bermain dalam skuad klub U-23. Ia sering berlatih dengan skuad senior, dan mengagumi rekan senegaranya, Rúben Neves dan João Moutinho.

BACA JUGA:  Donny van de Beek: Penyempurna Lini Tengah

Bersama tim cadangan, Goncalves mencetak delapan gol dalam 35 pertandingan yang dimainkannya. Padahal saat itu Goncalves sebagai gelandang masih bermain lebih ke dalam. 

“Goncalves tampil menonjol. Dia luar biasa dalam penguasaan bola, selalu bisa menemukan ruang, tidak salah umpan, dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya juga,” ujar asisten Nuno di Wolves, Rui Pedro Silva, melansir dari goal.com. 

Namun kontribusinya untuk tim utama sangat terbatas. Ia hanya tampil pada satu pertandingan sebagai pemain pengganti di Piala Carabao pada Agustus 2018. “Di tim utama, dia (Goncalves) adalah korban dari skema taktis,” kata Silva. 

Ia meninggalkan Wolves untuk kembali ke tanah airnya bersama Famalicao. Di klub barunya tersebut, Goncalves mulai menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya. 

Di bawah asuhan Joao Pedro Sousa, kepercayaan diri Goncalves tumbuh. Dia menjadi pemain utama untuk tim yang memimpin klasemen secara sensasional dalam beberapa bulan pertama di musim 2019/2020. 

“Saya biasanya menggambarkan dia sebagai pemain jalanan karena dia tidak peduli dengan siapa dia bermain. Dia tidak merasakan tekanan dari pertandingan besar,” ujar mantan rekan setim Goncalves, Fabio Martins kepada BBC. 

Di musim panas tahun 2020, Sporting CP datang menelpon dan membayar biaya sekitar 5 juta euro untuk Goncalves. Mereka bahkan berani memasukkan klausul pelepasan sebesar 51,7 juta euro. 

Posisi Goncalves adalah seorang gelandang, tetapi memiliki insting mencetak gol yang luar biasa. Oleh karena itu, perannya di posisi nomor sepuluh menghasilkan jumlah gol yang mengesankan. 

Pelatih Sporting CP yang baru berusia 38 tahun, Ruben Amorim, pantas dipuji karena bisa menemukan langsung pengganti Bruno Fernandes yang pergi ke Manchester United, pada tahun yang sama dengan kedatangan Goncalves.

BACA JUGA:  Sampai Di Sini Saja, Manchester United?

Pasalnya, Fernandes merupakan pemain yang sangat penting bagi klub. Seperti pada musim 2018/2019, ia mencetak 20 gol di Primeira Liga. Namun, Goncalves sebagai penggantinya adalah pemain yang lebih produktif. 

Ia mengalahkan Bruno dengan mencetak 23 gol pada di liga pada musim 2020/2021. Dengan melakukan itu, Goncalves menjadi pencetak gol terbanyak Portugal pertama di Primeira Liga sejak Domingos pada tahun 1996. 

Setelah membawa Sporting CP juara Primeira Liga di musim perdananya, Goncalves masih produktif sampai saat ini. Di musim perdananya itu, ia mencetak 23 gol dan tiga asis dalam 32 pertandingan liga. 

Di musim berikutnya, ia mencetak delapan gol dan sembilan asis dari 27 pertandingan di liga, serta membawa Sporting CP menjadi runner up. Kemudian di musim ini, Pedro mencetak 12 gol dan enam asis dari 23 pertandingan di liga. 

Di bursa musim panas selanjutnya, “Pote” julukan Goncalves, mungkin akan menjadi salah satu hot property. Bruno Fernandes bisa menjadi role model yang tepat untuknya saat step up ke jenjang karier yang lebih tinggi. 

 

Sumber: 

goal.com/en-gb/news/pedro-goncalves-sporting-new-bruno-fernandes-man-city-champions-league/bltae0d25f2cacc3af5

90min.com/posts/who-ispedro-goncalves-profile-sporting-manchester-united-liverpool

sportingferret.com/2021/04/21/footballers-of-the-future-pedro-goncalves/

Komentar
Menjadi fans Chelsea karena pengaruh bapak. Dapat disapa via akun Twitter @iiklil.