Tanpa Marko Simic, Persija Degradasi

Keberhasilan menggenggam trofi Liga 1 musim 2018 bikin Persija Jakarta kembali difavoritkan untuk merajai Liga 1 musim 2019 sesaat sebelum kompetisi bergulir. Kendati ditinggal sang pelatih, Stefano ‘Teco’ Cugurra, yang merapat ke Bali United, materi skuat Macan Kemayoran dinilai banyak pengamat masih kelewat gahar.

Ivan Kolev, lalu Julio Banuelos, sebagai arsitek baru pun dinilai takkan kesulitan meramu strategi terbaik agar klub kesayangan Jakmania ini dapat bersaing di papan atas guna mempertahankan gelar juara.

Akan tetapi, ekspektasi dan harapan yang terlanjur mengangkasa dipaksa jatuh sekeras-kerasnya ke Bumi. Bersama Kolev & Banuelos, penampilan Persija malah kurang memuaskan. Sampai akhirnya, manajemen mendapuk lelaki asal Brasil, Edson Tavares, sebagai pelatih anyar.

Melihat rapor Persija hingga pekan ke-26 (mengacu pada laga yang sudah dimainkan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan sampai tulisan ini dibuat), masuknya Tavares memang menghadirkan sedikit perubahan. Dalam kurun 7 pertandingan semenjak ia memegang kemudi, Macan Kemayoran berhasil mengantongi 11 poin, hasil dari tiga kemenangan, dua kali seri, dan sepasang kekalahan.

Catatan itu membuat dada Jakmania yang sebelumnya sesak dan penuh kegalauan, kini sedikit lega dan makin optimis bahwa tim yang sangat mereka cintai dapat terbebas dari jerat relegasi.

Di luar kontribusi Tavares, khususnya dalam aspek taktis, ada satu orang pemain yang wajib diberi pujian setinggi langit pada musim kompetisi kali ini. Baik oleh Jakmania ataupun bukan. Dialah Marko Simic.

Semenjak direkrut oleh Persija, penampilan Simic memang memikat. Kepala dan kakinya begitu rajin menggelontorkan gol yang berguna bagi Macan Kemayoran. Hal itu pula yang membuat seluruh Jakmania jatuh hati kepada Simic.

Khusus di musim 2019, ketergantungan Persija kepada Simic malah menjadi-jadi. Bagaimana tidak? Dari 29 gol yang sudah mereka gelontorkan musim ini, 21 gol di antaranya berasal dari pemain berusia 31 tahun tersebut.

Artinya, Simic memiliki kontribusi sebesar 72 persen dari seluruh gol yang dibukukan Macan Kemayoran. Sebuah kenyataan fantastis sekaligus ironis karena di saat Simic begitu tajam, rekan setimnya seolah tak tahu bagaimana cara mencetak gol.

Penggawa lain Persija yang koleksi golnya mendekati Simic adalah Heri Susanto dan Ryuji Utomo. Dengan catatan, jumlah gol keduanya masing-masing sebanyak dua biji saja.

BACA JUGA:  Kultur Patriarki dan Nasib Perempuan di Stadion

Beringasnya Simic di depan jala lawan memang membahagiakan. Terlebih, pihak klub mengontraknya dengan nominal selangit. Wajar kalau Persija bergantung pada kapabilitas strikernya tersebut. Bahkan, klub selevel Barcelona saja pernah mengalami fase Messidependencia alias ketergantungan akut kepada Lionel Messi.

Kendati demikian, ketergantungan besar sebuah klub terhadap seorang pemain, seperti Persija kepada Simic saat ini, jadi hal yang berbahaya untuk diri mereka sendiri. Pasalnya, Persija berpotensi kehilangan poin di suatu pertandingan tatkala musuh berhasil mengunci pergerakan pemain bernomor punggung 9 itu sehingga gagal mencatatkan namanya di papan skor.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Transfermarkt, Simic telah merumput sebanyak 25 kali di Liga 1 musim ini atau hanya absen satu kali. Waktu bermainnya pun menembus angka 2.236 menit. Sebuah bukti jika Simic memang sangat diandalkan Persija.

Di titik inilah ketergantungan Macan Kemayoran terhadap sosok setinggi 187 sentimeter itu amat terasa. Silakan cermati tabel di bawah ini:

NO LAWAN SKOR AKHIR GOL SIMIC POIN YANG DIDAPAT PERSIJA
1 Barito Putera (T) 1-1 1 1
2 PS Sleman (K) 1-0 1 3
3 Persib (K) 1-1 1 1
4 PS Tira-Persikabo (T) 3-5 3 3
5 Arema (K) 2-2 1 1
6 Bhayangkara FC (K) 1-1 1 1
7 Madura United (T) 2-2 2 1
8 Kalteng Putra (K) 3-0 1 3
9 Persebaya (T) 1-1 1 1
10 PSIS (K) 2-1 1 3
11 Semen Padang (K) 1-2 1 0.
12 PSM (T) 0-1 1 3
13 PS Tira-Persikabo (K) 2-0 1 3
14 Semen Padang (T) 2-2 1 1
15 Borneo FC (K) 4-2 4 3

 

Pada 15 pertandingan yang menyediakan 45 poin sebagai raihan maksimal tersebut, Simic selalu berhasil mengoyak jala lawan. Alhasil, tim yang dibelanya sanggup mengepak 28 poin atau nyaris separuh dari nilai sempurna. Tentu ini bukan torehan yang buruk mengingat semenjananya penampilan Persija di musim 2019.

Raihan 28 angka tersebut bahkan mencapai 90 persen dari seluruh poin yang sukses dikepak Persija (31 poin) hingga pekan ke-26. Ya, ketika Simic benar-benar tidak mencetak gol di 10 pertandingan lain, kesebelasan yang ia bela cuma berhasil mencomot 3 poin!

Berbahayanya level ketergantungan Persija kepada Simic pun bisa sama-sama kita lihat dari tabel di bawah ini. Dengan asumsi gol-gol penyerang berpaspor Kroasia tersebut dihilangkan, maka jumlah poin yang dikeruk Persija dari 15 partai (di mana Simic menggetarkan jala lawan) ikut berkurang drastis.

BACA JUGA:  Team of The Week Liga 1 Pekan Ke-3: Dominasi Serangan Pemain Asing
NO LAWAN SKOR AKHIR TANPA GOL SIMIC POIN YANG DIDAPAT PERSIJA
1 Barito Putera (T) 0-1 0.
2 PS Sleman (K) 0-0 1
3 Persib (K) 0-1 0.
4 PS Tira-Persikabo (T) 3-2 0.
5 Arema (K) 1-2 0.
6 Bhayangkara FC (K) 0-1 0.
7 Madura United (T) 2-0 0.
8 Kalteng Putra (K) 2-0 3
9 Persebaya (T) 1-0 0.
10 PSIS (K) 1-1 1
11 Semen Padang (K) 0-2 0.
12 PSM (T) 0-0 1
13 PS Tira-Persikabo (K) 1-0 3
14 Semen Padang (T) 2-1 0.
15 Borneo FC (K) 0-2 0.

 

Dari 45 poin maksimal yang bisa dibawa pulang, kalau gol-gol Simic dihilangkan, Persija hanya mengemas 9 angka. Bila diakumulasikan dengan raihan angka mereka saat Simic betul-betul gagal mencetak gol musim ini, maka Macan Kemayoran bakal mengantongi 12 poin saja.

Lantas, di manakah posisi mereka andai jumlah poin yang berhasil dikumpulkan hanya sebanyak itu? Ya, terjerembab di dasar klasemen serta berpeluang besar turun kasta ke Liga 2.

Melihat ketajaman Simic dalam membobol gawang lawan memang menyenangkan, tapi bagi Persija sendiri, ketergantungan kepada Simic tergolong sangat mengkhawatirkan. Apalagi jika yang bersangkutan terpaksa absen gara-gara cedera atau suspensi. Pekerjaan Persija akan terasa semakin berat di lapangan.

Simic tentu senang bila ia dapat memberikan kontribusi terbaiknya kepada Persija. Namun bagaimanapun juga, eks penggawa Melaka United itu butuh bantuan dari rekan-rekannya, khususnya buat mencetak gol, agar performa Persija secara keseluruhan membaik.

Ada begitu banyak pembenahan yang mesti dilakukan Persija, utamanya Tavares, agar klub asuhannya tak kelewat mengandalkan Simic dalam hal mencetak gol. Lagi pula, sebaran pencetak gol yang cukup merata menyimpan kelebihannya sendiri yakni lawan tidak mudah mengantisipasi permainan Macan Kemayoran.

Bila itu sanggup dilakukan, Persija takkan ketar-ketir setiap kali Simic kesulitan mencetak gol karena penjagaan ketat penggawa lawan, dan kemungkinan bagi mereka untuk meraup poin juga semakin besar di seluruh pertandingan sisa musim ini.

Komentar