Brasil memastikan satu tempatnya di babak 16 besar usai menang tipis 1-0 saat bersua Swiss di laga kedua Grup G Piala Dunia 2022. Satu-satunya gol Tim Samba di cetak oleh Casemiro pada menit ke-83 melalui tendangan voli yang indah. Hasil ini membuat Selecao berada di peringkat pertama Grup G dan menorehkan rekor baru sebagai negara yang tidak pernah kalah di fase grup Piala Dunia dalam 17 laga terakhir.
https://twitter.com/brfootball/status/1597295003537068033?s=20&t=f2V1mwC7RKObtTY1PFJtFw
Absenya Neymar di sektor depan ternyata sangat terasa dalam pola permainan Brasil. Di babak pertama, anak asuh Tite, tampak kesulitan menembus pertahan Swiss yang dikomandoi oleh Manuel Akanji.
Selama 45 menit mereka hanya mendapatkan satu peluang emas dari 6 kali percobaan tembakan. Kurang agresifnya full-back Brasil dalam membantu serangan, tidak cakap dalamĀ menjaga possession dan final pass yang buruk,menjadi akumulasi masalah Brasil di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Tite melakukan perubahan taktik yang ekstrem. Dari awalnya menggunakan formasi 4-3-3 berubah menjadi 4-2-4 full-attack untuk menambah daya gedor di lini depan.
Selain itu, Tim Samba juga menerapkan pressing tinggi yang membuat permainan La Nati, julukan Swiss, tidak berkembang. Hasilnya A Selecao membuat cukup banyak peluang di babak kedua, hanya saja pengambilan keputusan yang kerap keliru dan finishing yang kurang baik membuat Brasil hanya bisa mencetak 1 gol.
Kemenangan ini juga membuat Thiago Silva dkk mencatatkan dua hal menarik. Pertama Brasil menjadi satu-satunya tim yang belum pernah mendapat shot on target dari lawannya di dua laga awal Piala Dunia 2022. Kedua, kemenangan ini adalah kemenangan back to back pertama Brasil di fase grup sejak Piala Dunia 2010 silam.
https://twitter.com/StatmanDave/status/1597288624608927744?s=20&t=f2V1mwC7RKObtTY1PFJtFw
Laga kali ini memang menjadi panggung bagi Casemiro. Selain satu golnya, perannya sebagai jenderal lapangan tengah sangat krusial, baik dalam hal penyerangan atau bertahan. Berdasarkan data dari Opta, pemain Manchester United itu menjadi pemain terbanyak kedua yang terlibat dalam penyerangan Brasil setelah Vinicius Jr. Dalam bertahan ia juga membuat 4 kali intersep.