Rekor tak terkalahkan Argentina di 36 laga harus berakhir. La Albiceleste kalah secara menyakitkan dari Arab Saudi dengan skor 2-1 di laga perdana Grup C Piala Dunia 2022. Efektivitas dan taktik jitu Herve Renard jadi pembeda pada laga kali ini.
Argentina sebetulnya tampil dominan sepanjang laga dengan 69% penguasaan bola, melakukan 15 kali tembakan dan memperoleh 2 peluang emas. Hanya saja, sepanjang 90 menit, anak asuh Lionel Scaloni hanya bisa mencetak satu gol lewat tendangan penalti Lionel Messi di menit ke-10.
Gol ini merupakan gol Messi yang ke-92 dari 166 caps-nya bersama Argentina. Dan memasukkannya ke daftar pemain yang bisa mencetak gol di empat edisi Piala Dunia yang berbeda bersama Pelé, Uwe Seeler, Miroslav Klose, dan Cristiano Ronaldo.
Setelah jeda babak pertama, Argentina tampak goyah. Arab Saudi hanya butuh 8 menit untuk mencetak dua gol ke gawang Emiliano Martinez. Gol pertama mereka dicetak oleh Salem Al-Dawsari di menit ke-48 dan Saleh Al-Shehri di menit ke-53. Di mana keduanya dicetak melalui serangan cepat yang merupakan momok menakutkan Argentina sejak Copa America 2021.
Taktik jitu Herve Renard
Taktik Herve Renard menerapkan garis pertahanan tinggi sukses meredam agresivitas lini depan Argentina. Pelatih asal Prancis tersebut berhasil membuat Messi dkk terjebak 10 kali offside selama 90 menit dan membuat 3 gol Argentina dianulir.
Most offsides in a single World Cup game since VAR was introduced at the 2018 World Cup:
10 – Argentina (2022 vs. Saudi Arabia)
9
8
7
6
5 – Germany (2018 vs. Sweden), Peru (2018 vs. Denmark)It turned out to be a Hervé Renard masterclass. #KSA#FIFAWorldCup
— Squawka (@Squawka) November 22, 2022
Selain jebakan offside, Herve juga bisa membuat jarak antar lini yang rapat dan menerapkan pressing yang terstruktur. Kerapatan inilah yang membuat serangan anak asuh Scaloni cenderung monoton dengan mengandalkan umpan-umpan crossing yang tidak akurat (37%). Sementara pressing yang mereka lakukan membuat Messi dkk kehilangan bola sebanyak 144 kali.
Herve Renard memang punya statistik bagus ketika melatih timnas asal Benua Afrika. Di tahun 2012, ia berhasil membawa Zambia secara mengejutkan menjadi kampiun Piala Afrika. Kemudian tiga tahun berselang ia juga berhasil membawa Pantai Gading menjuarai turnamen yang sama walaupun saat itu tanpa dibela Didier Drogba. Dan sejak 2019 menukangi Elang Hijau, Renard berhasil mengerek ranking FIFA Arab Saudi dari 71 ke peringkat 51 dan lolos Piala Dunia.
Efektivitas adalah kunci
Kemampuan mengkonversi peluang kecil Arab Saudi memang patut diacungi jempol. Angka xG Elang Hijau hanya 0,14 tapi mereka berhasil mencetak 2 gol dari 3 kali percobaan tembakan. Sementara La Albiceleste dengan dengan xG 2,23 dan 2 big chance mereka hanya bisa membuat 1 gol itupun lewat adu penalti.
Lugasnya lini tengah dan bertahan Arab Saudi juga jadi faktor yang membuat pemain Argentina kelimpungan. Mereka berhasil melakukan 18 tekel, 14 intersep, dan 27 clearance. Selain itu mereka juga bermain keras yang ternyata efektif mematahkan serangan Argentina. Total mereka melakukan 21 pelanggaran
Terakhir penampilan heroik penjaga gawang Arab Saudi, Mohammed Al-Owais juga patut diberi apresiasi. Pemain Al-Hilal berusia 31 tahun itu tampil bak tembok tebal yang sulit dirobohkan. Pada laga kali ini ia berhasil membuat 5 saves krusial, melakukan 1 clearance dan memenangkan 100% duel baik udara maupun lapangan.
Mohammed Al Owais made five saves against Argentina, the most a goalkeeper has made in a single game so far at the 2022 World Cup.
One of many heroic displays for Saudi Arabia. #KSA #FIFAWorldCup pic.twitter.com/DzXqg6KWYZ
— Squawka (@Squawka) November 22, 2022
Kemenangan ini tentu menjaga asa Arab Saudi untuk lolos ke babak 16 besar sekaligus menyamai prestasi di Piala Dunia 1994 semakin terbuka lebar. Kekalahan ini membuat Argentina wajib sapu bersih di dua laga berikutnya saat melawan Meksiko dan Polandia.