Setelah gagal untuk lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia, Amerika Serikat kini memiliki kesempatan untuk membuktikan diri di Qatar. Banyak orang yang beranggapan bahwa ini adalah generasi emas, mungkin saja itu bisa jadi benar. Tergantung bagaimana Amerika Serikat dapat memanfaatkan kesempatannya kali ini.
Tetapi dengan banyaknya pemain muda yang ada, jika di Piala Dunia 2022 Qatar gagal sekalipun mereka masih memiliki kesempatan untuk membuktikan diri di edisi berikutnya. Toh, mereka akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Kanada dan Meksiko.
Meskipun begitu, Amerika Serikat dengan komposisi timnya yang saat ini patut diperhitungkan di Piala Dunia 2022 Qatar. Pelatih Amerika Serikat Gregg Berhalter adalah veteran dua kali Piala Dunia bersama Amerika Serikat. Selain itu, ia juga dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di MLS berkat jasanya memimpin Columbus Crew SC ke posisi runner-up Piala MLS.
Dengan para pemain yang ia kumpulkan, Berhalter beradaptasi degan sistem 4-3-3. Dikutip dari The Athletic, permainannya cenderung bertumpu di sayap. Dengan pakem formasi tersebut, ia mengantarkan Amerika Serikat memenangkan trofi CONCACAF dan Piala Emas 2021, yang keduanya melawan Meksiko.
Amerika Serikat saat ini juga memiliki segudang pemain muda yang bertalenta. Sebut saja seperti Yunus Musah. Seorang pemain yang sebelumnya adalah mantan kapten Inggris U18, sebelum memutuskan untuk berkomitmen pada Amerika Serikat. Sebagai seorang gelandang tengah, Yunus memiliki kemampuan untuk keluar dari keadaan krisis.
Giringan bola Yunus mampu membuatnya mencari jalan keluar dari tekanan lawan dan memberikan suplai bola bagi para penyerang. Dengan kemampuannya tersebut, Yunus yang baru berusia 19 tahun menjadi bagian penting dari perubahan taktis oleh Berhalter sejak kualifikasi Piala Dunia.
Yunus sendiri juga telah menjadi pemain reguler bagi Valencia di La Liga musim ini. Ia telah bermain sebanyak 11 kali dengan mencetak 2 asis. Selain Yunus, Amerika Serikat juga masih memiliki banyak pemain gelandang yang berkarier di liga top Eropa. Seperti Weston McKennie di Juventus, Brenden Aaronson di Leeds United dan Gio Reyna di Borussia Dortmund.
Jadi, selain memiliki keunggulan di sektor bagian sayap yang diisi oleh Christian Pulisic dan Tim Weah, Amerika Serikat juga memiliki kekuatan di lini tengah. Ditambah dengan rataan usia pemain yang relatif masih muda yakni 25 tahun 175 hari, maka Stars n’Stripes mampu bermain dengan transisi tempo tinggi secara vertikal.
Mereka juga memiliki dua fullback yang memiliki kecepatan seperti Antonee Robinson dan Sergino Dest. Di sektor belakang lainnya mereka juga memiliki pemain seperti Tim Ream dan DeAndre Yedlin yang mempunyai pengalaman untuk memimpin lini pertahanan Amerika Serikat.
Melihat komposisi tim ini dan momentum di Qatar, Amerika Serikat bisa jadi unggulan yang mengancam keberadaan Inggris, Wales, dan Iran. Kalau pun gagal, mereka masih memiliki kesempatan kedua di edisi selanjutnya, dengan pemain muda yang sudah mulai beranjak dengan kematangannya.