Prinsip Sekali Persib, Selamanya Persib

Terkait sepakbola, orang Indonesia memang tiada duanya. Banyak dari mereka yang sangat menggilai olahraga ini. Tak heran bila mayoritas dari mereka memiliki klub jagoan, baik nasional maupun internasional. Ada yang menyukai Persib, Persebaya, Persija hingga menggilai Arsenal, Barcelona, dan Juventus.

Namun kalau bicara tentang sepakbola nasional dan kamu adalah orang Jawa Barat, rasa-rasanya mustahil untuk tidak mencintai klub yang bermukim di Bandung dan jadi kebanggaan masyarakat Sunda, Persib.

Tim yang berakar dari Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) ini merupakan salah satu raksasa dalam kancah sepakbola nasional. Sejak era Perserikatan hingga Liga Indonesia, Maung Bandung punya prestasi gemilang.

Secara keseluruhan, mereka sudah tujuh kali jadi kampiun. Rinciannya adalah lima titel Perserikatan dan dua gelar Liga Indonesia (1994/1995 dan 2014).

Berangkat dari sejarah panjang dan kultur yang kuat, wajar bila tim yang pernah meroketkan nama Adjat Sudrajat dan Robby Darwis ini memiliki banyak penggemar.

Bahkan, dalam sebuah survey di media sosial, popularitas tim dengan kostum kebanggaan berwarna biru ini lebih tinggi dibanding klub Eropa semisal Ajax Amsterdam dan Inter Milan.

Hal itu berkat tangan-tangan pendukung Persib yang begitu lincah di media sosial, terutama dalam menggaungkan tanda pagar yang berkaitan dengan tim kesayangannya.

Di Indonesia sendiri, bersama Bali United, Persebaya, Persija, dan PS Sleman, Persib masuk dalam kategori tim paling banyak dibicarakan di media sosial. Apalagi jumlah pengikut akun media sosial Maung Bandung memang sangat masif.

Tak hanya berprestasi dan populer, klub yang dimanajeri Umuh Muchtar ini juga menahbiskan diri sebagai tim yang berani mendatangkan pemain-pemain kenamaan. Michael Essien dan Carlton Cole adalah buktinya.

BACA JUGA:  Mengingat Christian Lenglolo, Mengingat PSIR

Meski tak serta-merta sukses, tetapi kiprah keduanya membuat nama klub yang digandrungi Bobotoh itu meroket di mata publik sepakbola dunia.

Bobotoh sendiri merupakan sebutan bagi para pendukung setia Persib. Bobotoh dan Persib adalah satu kesatuan. Di mana ada Persib, di situ ada Bobotoh yang mendukung dengan penuh semangat. Pengecualian tentu saja hadir di Piala Menpora 2021 karena laga-laga yang ada digelar tanpa penonton.

Antusiasme Bobotoh terhadap Persib memang tidak ada matinya. Baik dalam laga kandang maupun tandang, mereka selalu atraktif dengan bernyanyi serta memamerkan aksi koreografi.

Saya sendiri ingat satu momen di mana Persib mengikuti ajang Piala AFC pada musim 2015 lalu. Kala itu Persib menjamu klub asal Myanmar, Ayeyawady United. Laga itu dihelat pada hari kerja di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.

Menariknya, tribun stadion dipenuhi lautan manusia dengan kostum biru yang selama 90 menit lebih memberi dukungannya kepada Maung Bandung.

Salah seorang perwakilan AFC yang diutus untuk memantau laga kemudian takjub dengan keadaan di stadion. Namun dengan santai, pihak manajemen klub mengatakan bahwa seperti itulah antusiasme Bobotoh terhadap Persib.

Antusiasme macam itu tak hanya muncul di stadion saja. Ada begitu banyak orang yang bercerita bahwa pada hari Maung Bandung bermain, kota Bandung yang mulanya riuh dan padat, seketika lengang. Itu bukanlah dongeng sebab kenyataannya memang begitu.

#PersibDay dirayakan masyarakat Bandung dan tentunya Jawa Barat dengan memenuhi kafe untuk melaksanakan nonton bareng atau duduk manis bersama keluarga di depan televisi.

Momen di mana Persib bertanding laksana penanda bagi semua orang untuk melupakan segala kesulitan hidup dan fokus mencurahkan dukungan kepada tim yang kini dilatih Robert Rene Alberts tersebut.

BACA JUGA:  Patrich Wanggai dan Tak Ada Ruang Debat dalam Melawan Rasisme

Lebih ekstrem lagi jika Persib bersua tim-tim kuat yang jadi rival tradisional di kancah sepakbola Indonesia macam Persija (laga ini dijuluki Derbi Indonesia), dan Persebaya. Maka bisa dipastikan bahwa semua mata akan berkonsentrasi pada laga tersebut.

Hari-hari #PersibDay membuat semua kawasan di Jawa Barat membiru guna mendukung Maung Bandung. Bahkan muncul guyonan yang mengatakan bahwa kamu bukan orang Sunda bila tidak mendukung kesebelasan yang dikelola PT. Persib Bandung Bermartabat ini.

Ya, bagi orang Sunda, Persib merupakan cinta sejati dan kebanggaan. Mereka takkan ragu untuk mengatakan bahwa sekali Persib, selamanya Persib. Sebuah dukungan yang akan dibawa hingga liang lahat.

Komentar
Penggemar Persib dan Liverpool yang sekarang juga mendukung Internazionale Milano karena ada di puncak klasemen. Suka berdiskusi, dari yang ringan-ringan sampai yang berat-berat. Bisa disapa di akun Twitter @fauziensaa