Selincah Kaki Leao

Kaki-kaki lincah Rafael Leao menarik perhatian dunia. Pria dari Almada ini bergabung dengan akademi Sporting CP pada usia sembilan tahun. Sedari kecil kaki elektriknya telah membuat banyak orang terkesan, tetapi awal karier profesionalnya tak berjalan semudah itu.

Sepatu futsal Mills ori di sini!

Leao adalah bagian dari timnas Portugal yang memenangkan UEFA U17 European Championship pada 2016. Setahun kemudian ia tampil lima kali untuk Sporting, dan mencetak dua gol. Namun waktunya di klub hanya berlangsung sebentar.

Penyebabnya karena penyerangan terhadap pemain dan staf klub di kompleks pelatihan oleh suporter Sporting yang marah. Akibatnya, Leao menjadi salah satu pemain Sporting yang memilih untuk mengakhiri kontrak.

Pemain yang menempati posisi penyerang sayap itu kemudian memilih untuk bergabung ke LOSC Lille di Ligue 1 secara gratis dengan kontrak lima tahun. Namun, Sporting tidak suka dengan langkah yang diambil oleh Leao.

Klub Portugal itu kemudian mengajukan keluhan atas transfer Leao ke FIFA. Pada Maret 2020, pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa Leao harus membayar kepada Sporting sebesar 16 juta euro.

Sepatu sepakbola Mills ori di sini!

Dasar dari putusan tersebut karena Sporting dinilai mengalami kerugian akibat pemutusan kontraknya, dan karena transfer gratis ke Lille. Meskipun begitu, kejadian kurang menyenangkan itu tak membuat Leao putus asa.

Pria kelahiran 10 Juni 1999 itu membuat 24 penampilan Ligue 1 untuk Lille dengan mencetak delapan gol dan dua asis. Leao juga berhasil membawa Lille menjadi runner-up di belakang PSG.

Hanya bertahan semusim, Leao harus mengemasi kopernya lagi untuk pindah ke Italia dengan bergabung bersama AC Milan. Klub sekaligus negara ketiganya hanya dalam tiga tahun saja.

BACA JUGA:  Ramang, Macan Bola Indonesia yang Terlupakan

Milan membayar Lille dengan mahar sekitar 30 juta euro untuk pemain yang saat itu masih berusia 20 tahun. Dua musim pertamanya di klub membuat Milan finis di peringkat keenam, dan kemudian kedua di Serie A.

Penampilan Leao setiap musimnya meningkat pesat. Hingga pada akhirnya ia berhasil membawa AC Milan meraih scudetto di musim ketiganya di San Siro. Ia juga menjadi pemain terbaik Serie A di musim juara tersebut.

Musim keempatnya, ia berhasil membawa AC Milan melangkah jauh sampai semifinal Liga Champions. Akankah karier Leao di Milan semakin memuncak dengan bisa membawa Rossoneri melaju ke final di Istanbul?

Produk Specs ori hanya di sini!

Komentar
Menjadi fans Chelsea karena pengaruh bapak. Dapat disapa via akun Twitter @iiklil.