Kaoru Mitoma pertama kali dikenal luas oleh publik, saat ia menjadi aktor penentu lolosnya Jepang ke Piala Dunia 2022. Momen tersebut terjadi pada laga terakhir Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Australia, di mana Mitoma sukses mencetak dua gol kemenangan dan memastikan Tim Samurai Biru mentas di Qatar.
Bagi pemuda berusia 25 tahun tersebut hal itu tentu layaknya sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Pasalnya saat SD bersama Ao Tanaka, ia sempat menuliskan cita-cita membawa Timnas Jepang ke Piala Dunia di buku kelulusannya SD keduanya.
https://twitter.com/J_League_En/status/1598950167348015104?s=20&t=44F2KaCVv5n9BI-Fin1T9g
Awal karier
Kaoru Mitoma sendiri lahir di Kota Kawasaki, Jepang pada 20 Mei 1997. Meskipun tidak lahir dari keluarga sepakbola, Mitoma kecil sangat gemar bermain sepakbola karena sering diajak bermain oleh sang kakak.
Bakat besar Mitoma mulai tampak saat ia duduk di bangku SD di Saginuma, di mana ia menjadi salah satu pemain paling menonjol di sana. Tak mau menyia-nyiakan bakat sang anak, kedua orang tua Mitoma mendaftarkannya ke akademi sepakbola Kawasaki Frontale U-10.
https://www.youtube.com/watch?v=n_xqZ2VDZqs&ab_channel=Olympics
Dengan dukungan fasilitas yang lengkap, bakat Mitoma mengolah si kulit bulat semakin matang. Pada tahun 2010 ia berhasil menembus tim Kawasaki Frontale U-15 dan bahkan didapuk sebagai kapten tim.
Saat itu memang usianya masih 13 tahun, namun Mitoma mampu menunjukan kedewasaan dan profesionalisme saat bermain. Ia juga dikenal sebagai sosok yang cerdas, serius dan tidak mau kalah. Hal itulah yang membuat pelatih Mitoma saat itu jatuh hati padanya.
Memilih kuliah dahulu daripada karier profesional sepakbola
Selang beberapa tahun Kaoru Mitoma mendapatkan tawaran untuk bermain di Kawasaki Frontale senior. Tapi secara mengejutkan, ia memutuskan menolaknya dan memilih untuk menyelesaikan studi di Universitas Tsukuba di jurusan Physical Educations.
Kaoru Mitoma rejected a professional contract at 16 to go to University
He wrote his graduation thesis on dribbling. His research involved fixing a camera to his head to record his movements and examining which ones enabled him to get past opponents pic.twitter.com/KxnVvsKtva
— FootyEmporium (@EmporiumFooty) January 5, 2023
“Saya memilih kuliah karena bisa belajar lebih banyak hal seperti, olahraga, kepelatihan, nutrisi, dan sebagainya. Saya pun juga masih bisa bermain bola di sana,” ungkap Mitoma pada wawancara bersama tim media Olimpiade.
Kaoru Mitoma ternyata bisa menyeimbangkan antara pendidikan dan sepakbolanya. Ia hanya butuh 3 tahun untuk lulus dengan tesis membahas tentang dribbling dalam sepakbola. Kemudian di level klub sepakbola Universitas Tsukuba ia tampil apik di kompetisi Kanto University Soccer League dan pernah sekali membawa timnya meraih gelar Piala Kaisar.
Gemilang setelah kuliah
Meskipun sedikit terlambat memulai karier profesionalnya sebagai pesepakbola karena lebih memilih pendidikan, Mitoma tidak mau menyerah begitu saja. Beruntungnya, kesempatan kedua yang diberikan Kawasaki Frontale untuknya bisa ia jawab dengan penampilan yang memukau.
Selama dua musim berkiprah bersama klub berjuluk Gremio dari Jepang itu, Mitoma bermain di 50 laga dan berhasil mengemas 21 gol dan 15 asis. Selain itu ia juga menjadi bagian penting dari raihan trofi back to back Tim Biru-Hitam di kompetisi J-League yakni tahun 2020 dan 2021.
https://twitter.com/Scoutmarkt2020/status/1391356182233817088?s=20&t=44F2KaCVv5n9BI-Fin1T9g
Torehan tersebut ternyata membuat pemantau bakat Brighton & Hove Albion tertarik membawa Kaoru Mitoma mentas di Liga Inggris. Gayung bersambut, Kawasaki Frontale sepakat melepas winger andalan mereka ke tim berjuluk The Seagulls itu dengan mahar 3 juta euro dengan durasi 4 musim.
Sayangnya, mimpi Mitoma tampil di Premier League harus ditunda selama satu musim terlebih dahulu. Pasalnya, Brighton & Hove Albion memutuskan untuk meminjamkannya ke klub Belgia, Union Saint-Gilloise.
Keputusan itu ternyata membawa berkah bagi Kaoru Mitoma. Sebab, ia mendapatkan menit bermain yang cukup dan mampu menelurkan 5 gol dan 3 asis dalam 21 pertandingan. Ia juga berhasil membawa klub berjuluk Les Unionistas tersebut merengkuh gelar Liga Belgia musim 2020/2021.
Sekembalinya dari masa peminjaman, tak butuh waktu lama bagi Mitoma untuk nyetel dengan permainan Brighton & Hove Albion baik saat bersama Graham Potter maupun De Zerbi. Dalam 12 kali kesempatan main di 2022/2023, ia berhasil mencetak 3 gol dan 2 asis.
Kariernya di level timnas, ia rintis sejak usianya 20 tahun dengan bergabung Tim Samurai Biru U-21, U-22, dan U-23. Mitoma juga sempat membawa Jepang U-23 mencapai babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 sebelum takluk dari Spanyol U-23.
https://twitter.com/OfficialBHAFC/status/1596850866471915521?s=20&t=44F2KaCVv5n9BI-Fin1T9g
Baru di tahun 2021, ia memulai debut di timnas senior. Total saat ini Mitoma sudah mengemas 13 caps dengan 5 gol. Selain momen membawa Jepang lolos ke Piala Dunia 2022, ada momen memorable lain yang ia ukir di Piala Dunia 2022 yang juga membuat namanya semakin dikenal luas.
Pada laga melawan Spanyol, di menit ke-75 ia berhasil membuat asis pada sahabat karibnya, Ao Tanaka, di garis paling belakang pertahanan Spanyol. Momen itu sekaligus menjadi penentu Jepang lolos ke fase 16 besar dan memulangkan Jerman dari Piala Dunia 2022.
Gaya main
Sebagai seorang winger, Mitoma memang punya kemampuan yang spesial. Selain tajam di sektor penyerangan, ia juga aktif terlibat saat timnya bertahan.
https://twitter.com/OfficialBHAFC/status/1610914749339811843?s=20&t=44F2KaCVv5n9BI-Fin1T9g
Berdasarkan data dari Fbref, ia adalah winger dengan kemampuan dribbling, umpan dan trackback yang bagus. Per 90 menit, Mitoma mencatatkan 2,2 dribel sukses, 3,68 progressive passes dan 3,9 tekel dan blok. Kemampuan link-up play bersama tim, finishing dan ketenangan dalam bermain juga menjadi atribut lain yang dimiliki oleh bertinggi 178 cm ini.
Jika terus konsisten sampai akhir musim, bukan tidak mungkin ia bakal menjadi barang panas di bursa transfer musim panas mendatang.