Antoine Griezmann: Setan Kecil dari Prancis

Antoine Griezmann (espn.com)
Antoine Griezmann (espn.com)

Sulit rasanya menafikan peran Griezmann terhadap kesuksesan Timnas Prancis dalam beberapa tahun terakhir. Griezmann di era Deschamp menjadi sistem permainan yang tak tergantikan sejak 2014 silam. Meskipun berubah-ubah posisi maupun peran, pengaruhnya baik di dalam dan di luar lapangan begitu besar bagi Les Bleus.

Perjalanan karier

21 Maret 1991, di sebuah kota kecil Prancis bernama Macon, Griezmann dilahirkan. Tidak seperti rekan-rekan Timnas Prancis lainnya yang kebanyakan lahir dari keluarga imigran atau tidak mampu, Griezmann justru kebalikannya. Ia tumbuh dan besar dari keluarga kaya dan terpandang. Sang ayah, Alain Griezmann adalah politisi yang bekerja sebagai anggota dewan Kota Macon dan ibunya, Isabelle, adalah pegawai rumah sakit.

Kecintaannya pada si kulit bundar tidak turun dari ayah maupun ibunya, melainkan dari sang kakek, Amaro Lopes. Kakeknya adalah pesepakbola asal Portugal dan sempat merasakan seragam Selecao das Quinas di era 70-80-an dalam kariernya.

https://twitter.com/90sfootball/status/1600570841103745043?s=20&t=gVip0QK3KX_Xl0BfCMJDGg

Sadar sang anak punya minat tinggi pada sepakbola, lewat pengaruh politiknya, ia memasukkan Griezmann kecil ke klub kota kelahirannya UF.Macon. Ayah Griezmann terpaksa menggunakan pengaruh politiknya karena Griezmann sempat ditolak mendaftar tim karena postur tubuhnya yang terlalu kecil dan dianggap ringkih.

Sadar ia diremehkan di awal kedatangannya ke UF.Macon, Griezmann langsung membuktikan kemampuannya mengolah si kulit bundar. Meski tubuhnya kecil, kecepatan dan kelincahannya di lapangan membuat takjub para pelatih dan rekan-rekannya. Hingga di sinilah muncul julukan ‘Le Petit Diable’ atau setan kecil bagi pemain berambut pirang tersebut.

https://twitter.com/RobbieRuud/status/751239262960553984?s=20&t=gVip0QK3KX_Xl0BfCMJDGg

Penampilan memukaunya, membuat Real Sociedad tertarik mengajaknya trial bersama mereka. Hanya 2 minggu trial, Griezmann langsung disodori kontrak baru oleh Txuri-urdin, julukan Real Sociedad. Sayang, hal itu sempat ditolak orang tua Griezmann karena mereka menganggap anaknya masih terlalu muda. Setelah negosiasi yang cukup lama, akhirnya di tahun 2005, “setan kecil” itu resmi berseragam Real Sociedad di usia 14 tahun.

BACA JUGA:  Giroud Jadi Penentu Football Is (Not) Coming Home

Karier Griezmann melonjak cepat. Di usia 19 tahun ia sudah masuk ke tim utama dan mulai menjadi andalan klub bermarkas di Stadion Anoeta tersebut. Selama 5 musim dan berposisi sebagai second striker total ia mengemas 52 gol dan 18 asis dari 202 laga.

https://twitter.com/RSociedad_FR/status/1601878456580689921?s=20&t=E6r76nJsa9cp62aN3wzf3w

Torehan tersebut membuat Atletico Madrid kepincut merekrutnya di tahun 2014. Bersama Los Rojiblancos, ia menemukan puncak permainannya. Tak kurang dari 147 gol dan 62 asis telah ia persembahkan untuk Los Colchoneros. Tapi sayang kepindahannya ke Barcelona pada 2021 membuat permainanya flop dan hingga akhirnya dibeli lagi Atletico Madrid di musim 2022/2023.

Favorit Didier Deschamp

https://twitter.com/_BeFootball/status/1601692233639792640?s=20&t=gVip0QK3KX_Xl0BfCMJDGg

Sejak debut pada 2014 silam, Griezmann menjadi salah satu dari tiga pemain yang tak tergantikan bagi Tim Ayam Jantang bersama Lloris dan Giroud. Berdasarkan data dari Opta, Griezmann menjadi pemain dengan caps terbanyak ketiga di bawah Lloris dan Giroud di era Deschamps dengan 115 caps.

Berdasarkan keterangan di The Athletic, yang membuat Deschamps jatuh hati pada Griezmann adalah karakter cerianya yang bisa menciptakan kegembiraan di tim, cerdas, mudah diajak bicara, versatile dan seseorang yang bisa membawa nilai penting di dalam dan di luar lapangan. 

Meskipun pemain lain datang dan pergi, pemain bertinggi 176 cm itu tetap menjadi andalan pelatih asal Prancis tersebut walaupun harus memaksanya untuk berubah posisi dan juga peran. Griezmann pernah bermain sebagai winger kiri, false nine, second striker, striker dan saat ini sebagai playmaker atau gelandang.

Semua peran itu dilahap dengan sempurna oleh fan klub Lyon tersebut. Total dari 115 penampilannya ia berhasil mempersembahkan 42 gol, 27 asis dan 1 gelar Piala Dunia. Kunci penampilannya adalah Deschamps memberikan kebebasan penuh baginya untuk bermain. Sehingga walaupun bermain dengan atau tanpa partner regular seperti Pogba, Kante, hingga Benzema ia tidak kesulitan.

Peran krusial Griezmann

Dari heatmap dari The Athletic di atas, bisa menggambarkan bahwa Griezmann adalah sosok penting dalam sistem permainan Prancis. Walaupun posisi murninya adalah seorang striker, ia selalu rajin turun ke bawah, ke tengah atau ke sisi sayap Les Bleus.

BACA JUGA:  Ketika Tarian Rasial Brasil Menghapus “Air Mata Maracana”

Namun pemain Atletico Madrid ini mengaku lebih senang menjalani perannya sebagai gelandang di Piala Dunia 2022 ini. “Ini cukup membebaskan berada di sana karena berada dalam hubungan antara pertahanan dan penyerang, aktif secara defensif dan membantu rekan satu tim saya secara ofensif.” ujar Griezmann pada The Athletic.

Transformasi peran baru Griezmann. Di Piala Dunia 2022, sementara ia memimpin sebagai pemilik top asis dengan 3 asis dan top expected asis dengan angka  2,94. Dan satu asisnya di laga melawan Inggris di perempat final membuatnya melewati torehan asis terbanyak Prancis milik Thierry Henry dengan 27 asis.

https://twitter.com/brfootball/status/1601700163663253504?s=20&t=gVip0QK3KX_Xl0BfCMJDGg

Mobilitas, kreativitas dan daya jelajah tinggi dari pemain berusia 31 tahun ini membuat Prancis sekalan tidak pernah kehilangan opsi untuk menyerang maupun bertahan. Sehingga Prancis bisa dibilang sangat stabil dalam Piala Dunia 2022.

Unsung hero

Sinar terang Mbappe, tentu sedikit menutupi kontribusi besarnya. Tapi Griezmann membuktikan bahwa ia berhasil meredam egonya dengan begitu baik. 

“Benar bahwa saya belum bikin gol tapi saya tak keberatan,” tegasnya. “Yang paling penting adalah tim ini dan tim ini lebih membutuhkan saya sebagai jantung permainan.” Tambah Griezmannd di Goal.com

Griezmann layaknya unsung hero bagi Prancis di Piala Dunia 2022. Sorak-sorak di media tampak tak terlalu terdengar dibandingkan Mbappe ataupun Giroud. Tapi jika kita lihat Griezmann-lah yang memberi asis kepada Kylian Mbappe untuk gol kemenangan atas  Denmark. Griezmann juga yang mengubah total jalannya pertandingan saat dimasukkan sebagai pengganti kontra Tunisia. Terakhir Griezmann lagi-lah yang menjadi penentu lolosnya Prancis ke babak semifinal lewat asisnya ke Olivier Giroud pada laga melawan Inggris.

Komentar
Medioker yang bisa diandalkan. Kadang dukung Manchester United kadang dukung AC Milan. Bisa kalian sapa di twitter @CandraBantara