PSM Makassar hari ini berulang tahun ke-100. Tentu banyak momen dan kenangan selama 1 abad mewarnai sepak bola Indonesia, berikut ini delapan momen berkesan bersama PSM.

Marco Negri adalah penyerang hebat. Sayang, karirnya berakhir menyedihkan. Tapi, bukan lantaran gaya hidup glamour.

Suporter dituntut loyal pada klub. Tapi, di sisi lain pemilik klub sering abai pada apa yang menjadi identitas klub.

Musim lalu Borussia Dortmund terseok-seok pada awal musim. Musim ini, mereka langsung tampil mengesankan meski sempat menelan kekalahan 5-1 dari Bayern Munchen.

Udinese kembali berbenah, kali ini Giampaolo Pozzo merenovasi stadion mereka yang tentunya akan memberi banyak dampak positif bagi klub.

Francesco Totti adalah simbol kesetiaan. Ada banyak kesempatan emas yang dia lewatkan demi tetap setia pada AS Roma.

Son Heung-Min bersinar di Bundesliga. Kini, dia ingin membuktikan diri mampu sukses di Inggris.

Perusahaan rokok telah lama dikenal sebagai sponsor utama berbagai kejuaraan dan tim olahraga. Pelarangan rokok untuk tampil di ajang olahraga tentu berpengaruh besar pada kondisi finansial penyelenggara kejuaraan maupun pengelola tim olahraga, termasuk sepak bola.

Sepak bola sejatinya tak hanya bisa dipahami sebagai sebuah olahraga 11 melawan 11. Lebih dari itu, sepak bola adalah sebuah teks yang maknanya sudah terlanjur univokal. Untuk melawan hegemoni atas pikiran tersebut, hadirlah 3sided Football.

Bicara soal keindahan dalam sepak bola, banyak orang yang kemudian langsung membayangkan betapa aduhainya gocekan-gocekan Lionel Messi atau spektakulernya sepakan-sepakan Cristiano Ronaldo. Namun, tanpa aksi-aksi yang setengah mati sulitnya untuk direplikasi macam itu, sepak bola, ketika dikembalikan ke bentuknya yang paling dasar pun bisa juga menampilkan keindahan.

Dari tujuh laga final yang telah mereka ikuti, Barcelona berhasil memenangi lima di antaranya. Dari lima laga yang mereka menangi tersebut, hanya satu laga yang berhasil mereka menangi dengan mengenakan kostum tandang.

Para suporter garis keras AC Milan pernah menjadikan tetangga mereka, Internazionale, bulan-bulanan usai Erick Thohir, pengusaha media asal Indonesia, menjadi pemilik mayoritas saham mereka. Namun, kini kondisi keuangan AC Milan semakin memburuk dan peralihan kepemilikan ke investor non-Italia pun sudah tak terhindarkan lagi.